Lambu ... sudah selesaikah aku  menjadi benalu di punggungmu?Â
kugrogoti tubuhmu dari musim yang membeku pada buku-buku lalu mencair menjadi puisiÂ
aku dipunggungmuÂ
dari panas mentari kala menusuk-nusuk hati tak mati-mati. malam-malam pun mengisi kepala ini melahirkan diskusi sampai pagi
aku di punggungmuÂ
diskusi berbagai sisi dari katak yang berenang sampai ke monyet  pintar yang serakahÂ
dari wajah tenang hingga muka kita memerahÂ
aku di punggungmuÂ
mengintip-ngintip yang kau lihatÂ
berharap-harap yang kau citaÂ
mengutil yang kau bacaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!