Menurut Perda DIY No.100 Tahun 2015, Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja mempunyai fungsi:
1.Penyusunan pedoman teknis pelayanan perlindungan rehabilitas, advokasi sosial, reunifikasi, dan rujukan.
2.Penyebarluasan informasi dan sosialisasi pelaksanaan pemetaan masalah kesejahteraan sosial remaja bermasalah sosial dan anak yang berhadapan dengan hukum
3.Pelaksanaan identifikasi dan pemetaan pelayanan perlindungan dan rehabilitas sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial remaja terlantar bermasalah sosial dan anak yang berhadapan dengan hukum
4.Fasilitasi pendampingan, mediasi pelaku dan korban anak yang berhadapan dengan hukum
5.Penyelenggara dan pengembangan pelayanan perlindungan, rehabilitasi, advokasi sosial, reunifikasi dan rujukan remaja bermasalah sosial dan anak yang berhadapan dengan hukum
6.Penyebelenggaraan jejeraing penanganan remaja bermasalah sosial dan anak yang berhadapan dengan hukum
7.Fasilitasi, pelayanan, rehabilitasi, advokasi sosial dan reunifikasi bagi anak yang berhadapan dengan hukum berbasis keluarga
8.Fasilitasi penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial untuk pelayanan perlindungan dan rehabilitasi sosial remaja bermasalah sosial dan anak yang berhadapan dengan hukum
9.Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program balai
10.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
KESIMPULAN
Pekerja sosial merupakan kegiatan professional yang membantu individu, kelompok atau masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berfungsi sosial. Pekerja sosial hadir dalam kehidupan masyarakat seperti keluarga, sekolah, rumah sakit, hingga penjara sekalipun. Ketidak hadiran profesi ini mengakibatkan permasalahan yang tidak tuntas. Eksistensi hadirnya profesi pekerjaan sosial yang kurang juga berpengaruh pada praktif pekerja sosial di dalam bidang yang sesungguhnya membutuhkan profesi ini. Salah satunya dalam masalah kenakalan remaja yang saat-saat ini sangat sulit untuk diberantas. Melalui berbagai peran di masyarakat keluarga, pekerja sosial dapat menjadi pekerja yang mengatasi masalahs sosial.
 DAFTAR PUSTAKA
Ramadoan, Syahri dkk. (2022). Strategi Preventif dalam Penanggulangan Kenakalan Remaja Kelurahan Manggemaci Kecamatan Mpunda Kota Bima. Jurnal Administrasi Negara, 19(2), 1-2.
Mumtahanah, Nurotum. (2015). Upaya Menaggulangi Kenakalan Remaja secara Preventif, Refresif, Kuratif dan Rehabilitasi. Jurnal Studi Keislaman, 5(2), 271-273.
