Mohon tunggu...
Salma NandaAmelia
Salma NandaAmelia Mohon Tunggu... Lainnya - fully free

no one knows

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Sosial, Peran Pekerja Sosial dalam Mengentaskan Kenakalan Remaja

26 Maret 2023   11:58 Diperbarui: 26 Maret 2023   12:05 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini media sosial sering dihebohkan dengan beredarnya video kasus kenakalan remaja. Dengan kemajuan teknologi saat ini bukti kenakalan remaja tersebar bebas. Kenakalan remaja yang dilakukan lebih mengarah ke kekerasan dan tidak kriminalitas. Tindak kenakalan yang dilakukan oleh remaja saat ini juga beragam seperti tawuran antarkelompok pelajar, perundungan, penyerangan menggunakan senjata tajam, kebut-kebutan, minum-minuman keras, penggunaan narkoba, hingga yang paling parah pembunuhan. Selain beredarnya video kenakalan remaja, tidak jarang juga pelaku yang melakukan live-streaming saat hendak melakukan tindak kekerasan. Hal ini membuat masyarakat jengah.

Remaja dapat dikatakan sebagai masyarakat yang akan datang. Jadi dapat diperkirakan gambaran masyarakat yang akan datang adalah cerminan dari kaum remaja sekarang. Mulai dari baik buruknya bentuk dan susunan masyarak, moral dan intelektual, keagamaan, dan perilaku dalam masyarakat yang akan datang terganting kepada remaja saat ini. Hal ini membuat remaja saat harus memiliki kualitas yang baik agar masyarakat yang akan datang juga memiliki persamaan. Tetapi dengan adanya pemberitaan tentang maraknya kenakalan remaja, bagaimana kualitas yang masyarakat yang akan datang?

TEMUAN

Peran Pekerja Sosial dalam Mengentaskan Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja dikategorikan sebagai masalah sosial dengan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dalam masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan sistem atau norma sosial. Perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja merupakan hasil dari proses sosialisasi yang tidak sempurna. Penyimpangan juga dapat disebabkan oleh penyerapan nilai dan norma yang tidak sesuai dengan tuntutan masyarakat, terutama akibat perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, di antaranya berkenaan dengan perubahan dari nilai-nilai atau norma-norma yang selama ini dianggap tabu. Perubahan masyarakat menyebabkan adanya frustasi dan aspatis mental, pertentangan dan perbedaan pendapat mengenai norma-norma susila yang dianggap mutlak. Ada tidaknya suatu perubahan masyarakat dengan terganggunya keseimbangan antar satuan sosial dalam masyarakat. Perubahan tingkah laku dan perbuatan yang pada dasarnya di luar nilai dan norma, tetapi selalu dikerjakan seolah-olah perbuatan tersebut tidak dilarang nilai dan norma. Remaja yang masih awam dan rentan terhadap pengaruh-pengaruh keberagaman budaya dan adat istiadat, akan mudah terpengaruh. 

Oleh karena itu, perhatian orang tua, masyarakat dan lingkungan sangat besar perannya dalam mengarahkan remaha untuk berperilaku sesuai nilai dan norma yang ada di masyarakat. Orang tua memiliki peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan pribaadi seorang anak. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memiliki memiliki fungsi untuk menerima, merawat, dan mendidik seorang anak. Pendidikan pertama seorang anak terdapat dilkeluarga yang akan mengembangkan kedewasaan pribadi seorang anak. 

Kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa anak-anak maupun remaja para pelakunya. Kenakalan remaja sering dilakukan oleh remaja yang kebutuhan ekonominya kurang sehingga mereka melakukan kenakalan bahkan hingga melakukan hal nekat seperti kejahatan kriminal. Kenakalan remaja dipengaruhi oleh faktor keluarga. Gaya komunikasi orang tuan terhadap remaja yang kurang baik dapat mengakibatkan kenakalan remaja, dan gaya komunikasi orang tua terhadap anak pula yang dapat mengatasi kenakalan remaja. Konflik-konflik yang berkembang antara orang tua dan remaja menjadi berlarut-larut, dapat menimbulkan berbagai hal negative, baik bagi remaja maupun hubungan remaja dengan orang tuanya. Dengan kondisi tersebut dapat menimbulkan hal yang tidak baik bagi remaja, yaitu dapat menimbulkan kenakalan remaja dan permasalah yang kompleks baik fisik, sosial termasuk pendidikan. Bentuk kenakalan remaja seperti: kabur dari rumah, kebut-kebutan, membawa senjata tajam dan yang paling parah perbuatan kriminal seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang.

Remaja merupakan sumber daya potensial sebagai penerus yang memiliki peranan yang sangat penting. Mereka memerlukan perlindungan dan pembinaan serta bimbingan baik dari pertumbuhan fisik, mental, dan spiritual secara utuh. Dalam memberikan perlindungan dan bimbingan kepada remaja, diperlukan dukungan positif dan partisipasi aktif dari semua unsur masyarakat. Orang tua menjadi yang paling utama dalam membina dan membimbing anak dalam menanamkan nilai dan moral. Tetapi tidak semua orang tua memiliki kemampuan yang baik dalam menanamkan dan membimbing nilai dan moral pada anak. Sehingga ketika terjadi kesalahan atau konflik akan menimbulkan kenakalan remaja. Dalam hal ini pekerja sosial hadir untuk mengatasi masalah tersebut dengan menjembatani anak dan orang tua agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

Pekerja sosial marupakan bagian dari pekerjaan sosial. Pekerja sosial adalah bidang keahlian yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan orang dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya melalui interaksi agar orang dapat menyesuaikan diri dengan situasi hidupnya secara memuaskan. Peran pekerja sosial dalam balai sosial  adalah sebagai pendamping remaja dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi, pekerja sosial berperan langsung dalam proses pembinaan remaja dengan melakukan pembinaan langsung terhadap remaja yang memiliki masalah dan membantu serta mendampingi mereka sampai masalah selesai ditangani. Pekerja sosial bertujuan menyelesaikan masalah sosial yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Jadi pekerja sosial didasari oleh tiga kompetensi penting, yaitu pengetahuan, keahlian, dan nilai yang menjadi dasar penting dalam praktik ilmu pekerjaan sosial. 

Peranan yang dilakukan pekerja sosial membantu konflik diantara dua sistem atau lebih. Dalam kasus kenakalan remaja pekerja sosial membatu menyelesaikan konflik pertikaian antara remaja dan orang tua yang memiliki peran utama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Peranan pekerja sosial antara lain: Peran sebagai advokasi sebagai juru bicara atau penerima pelayanan, memaparkan dan berargumentasi tentang masalah atau penerima pelayanan yang diperlukan, dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Peran sebagai perumding adalah ketika pekerja sosial dan penerima pelayanan mulai bekerjasama. Peran pencarian dara, pemberian gambaran korban dan pelaku. Peran sebagai pelindung dilakukan oleh bidang aparat yang mengambil peran melindungi penerima pelayanan dan orang yang beresiko tinggi terhadap kehidupan sosial. Peran sebagai fasilitasi dilakukan untuk membantu korban berpartisipasi, berkontribusi, mengikuti dan menyimpulkan yang dicapai korban. Peran sebagai insiator memberikan perhatian pada isu korban yang diperlukan. Peran sebagai negosiator ditunjukkan kepada penerima pelayanan yang mengalami konflik dan penyelesaiannya dengan kompromi sehingga tercapai kesepakatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun