Mohon tunggu...
Salman Alfarizhi
Salman Alfarizhi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa jurusan Informatika yang gemar berbincang masalah teknologi,seni dan transformasi digital.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi AI dan Masa Depan Kurikulum Informatika

18 Juli 2025   12:27 Diperbarui: 18 Juli 2025   11:27 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
young programmer holding a laptop, surrounded by glowing AI symbols  floating in the air. (Sumber: AI-generated via ImageFx oleh penulis) 

Keterampilan Abad 21 Jadi Kunci

Transformasi ini menuntut perubahan besar di level pendidikan. Soft skill seperti berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, kerja tim, dan literasi digital harus masuk ke dalam kurikulum inti. Bahkan lebih dari itu, mahasiswa sekarang juga perlu melek AI---memahami bagaimana AI bekerja, di mana batasannya, dan bagaimana menggunakannya dengan cara yang etis.

Kita tidak hanya bicara soal kemampuan teknis, tapi juga tentang nilai dan tanggung jawab. Jangan sampai AI digunakan asal-asalan, apalagi sampai melanggar privasi, merugikan orang lain, atau sekadar jadi jalan pintas tanpa pemahaman.

Tidak Mudah, Tapi Harus Dimulai

Tentu saja, perubahan sebesar ini tidak bisa terjadi semalam. Banyak dosen dan pengajar mungkin masih asing atau bahkan ragu untuk mengintegrasikan AI dalam proses belajar. Belum lagi masalah infrastruktur di kampus-kampus yang belum siap secara teknologi.

Namun, perubahan bisa dimulai perlahan---misalnya dengan memasukkan proyek berbasis AI ke dalam tugas akhir, membentuk komunitas AI di lingkungan kampus, atau menjalin kerja sama dengan platform besar seperti GitHub atau Google untuk menghadirkan tools ke ruang kelas. Yang penting adalah komitmen untuk terus menyesuaikan diri.

Programmer Bukan Punah, Tapi Berevolusi

Pekerjaan sebagai programmer tidak akan punah. Tapi definisinya berubah. Seperti akuntan yang tak lagi menghitung manual karena sudah ada software, programmer juga harus berevolusi dari sekadar "tukang ketik kode" jadi perancang solusi.

Dengan kurikulum yang tepat dan fleksibel, lulusan informatika akan tetap punya tempat di industri. Bahkan mereka bisa lebih unggul---karena bukan hanya tahu cara membuat kode, tapi juga paham alasan di balik setiap barisnya, tahu kepada siapa solusi ditujukan, dan tahu alat terbaik yang bisa dipakai.

Siapkah Pendidikan Kita Mengikuti Realitas?

AI telah mengubah wajah rekayasa perangkat lunak. Dan perubahan ini tak bisa diabaikan. Kurikulum informatika tidak bisa lagi terpaku pada pola lama. Ia harus bergerak, menyesuaikan arah, dan membekali mahasiswa dengan keterampilan yang benar-benar dibutuhkan di dunia nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun