Mohon tunggu...
Salma Faiqah Anggraeni
Salma Faiqah Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030071

Selanjutnya

Tutup

Life Hack

Tips Mudah Mengatasi Rambut Rontok

24 Juni 2021   12:10 Diperbarui: 24 Juni 2021   12:54 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerontokan rambut (sumber: lifestyle.kompas)

Rambut rontok menjadi suatu hal yang sangat dihindari kebanyakan orang, terutama perempuan yang memiliki rambut panjang. Rambut rontok dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, bisa di bantal, di lantai, di sisir, dan tempat-tempat lainnya. Rambut rontok yang terjadi secara terus-menerus dan dalam skala yang banyak dapat berujung pada kebotakan.

Rambut rontok dapat terjadi akibat dari faktor keturunan, perubahan hormon, kondisi medis, atau akibat dari pengobatan yang sedang dijalani oleh seseorang. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kerontokan rambut, seperti riwayat keluarga, suplemen, terapi, usia, stres, penurunan berat badan yang drastis, kondisi kesehatan yang memburuk, atau menggunakan produk perawatan rambut yang tidak cocok.

Biasanya dan wajarnya, tiap orang pasti akan mengalami kerontokan rambut kurang lebih 100 helai per harinya. Kerontokan ini merupakan kerontokan yang terjadi secara normal dan tidak menimbulkan penipisan pada rambut di kulit karena rambut-rambut baru akan tetap tumbuh pada saat yang bersamaan.

Kerontokan rambut yang dialami tiap orang berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Kereontokan rambut dapat terjadi secara mendadak maupun perlahan-lahan. Beberapa kejadian rambut rontok terjadi hanya sementara, tetapi pada beberapa kasus kerontokan rambut dapat terjadi secara permanen hingga mengakibatkan kebotakan.

Tanda dan gejala dari rambut rontok bervariasi, tergantung dari penyebabnya, seperti penipisan rambut pada ujung kepala secara perlahan-lahan. Hal ini merupakan gejala kerontokan rambut yang paling umum terjadi, bisa menimpa baik pria maupun wanita, seiring dengan bertambahnya usia.

Tanda dan gejala dari rambut rontok lainnya seperti, kerontokan rambut yang berbentuk lingkaran menyerupai kebotakan, kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba, dan kerontokan rambut seluruh tubuh, biasanya terjadi akibat kemoterapi.

Terlalu sering keramas juga dapat menjadi penyebab kerontokan rambut. Sering kali, orang-orang mengira keramas setiap hari dapat menjaga kondisi rambut tetap sehat, padahal tidak. Penggunaan shampoo terlalu sering dapat menyebabkan rambut rusak, kering, mudah patah, dan terlihat lebih tipis.

Tak hanya sering keramas, mengeringkan rambut setelah keramas dengan menggosok rambut secara kencang menggunakan handuk juga dapat membuat rambut mengalami kerontokan.

Idealnya, agar rambut tidak mudah rontok, keramas cukup 1-3 kali dalam seminggu saja dan mengeringkan rambut dengan handuk secara lembut.

Berbagai mode penataan rambut, seperti mewarnai, mencatok, dan mengeriting rambut juga dapat membuat rambut rusak dan kering serta mengiritasi kulit kepala.

Pengobatan dari kerontokan rambut dapat dibantu melalui konsumsi obat, suplemen, dan juga bisa dengan operasi. Akan tetapi, sebelum adanya pengobatan selalu ada pencegahan.

Secara umum, rambut rontok yang mengakibatkan kebotakan terjadi akibat genetik. Jika penyebabnya adalah genetik, kebotakan tidak dapat dicegah.

Namun, jika penyebab kerontokan rambut bukan disebabkan oleh genetik, dapat dicegah dengan berbagai cara. Cara untuk mencegah kerontokan rambut diantaranya, menghindari pemakaian produk-produk rambut secara berlebihan, menghindari mengikat rambut terlalu kencang, menghindari penataan rambut secara perlahan menggunakan hair dryer, menjaga dan melindungi rambut dari sinar matahari, berhenti merokok, dan hindari konsumsi suplemen atau obat yang memiliki efek pada kerontokan rambut.

Mencegah kerontokan rambut juga dapat dilakukan secara alami, diantaranya memijat kulit kepala secara halus. Memijat kulit kepala secara halus dapat mensimulasi pertumbuhan rambut erta menjaga ketebalan rambut di area kulit kepala. Saat kita memijat kulit kepala, akan menjadi lebih baik jika diiringi dengan menggunakan minyak atau masker tambut yang berbahan alami, seperti minyak rosemary atau teh hijau. Selain mencegah kerontokan rambut, memijat kulit kepala secara halus juga dapat meredakan stress.

Cara alami untuk mencegah kerontokan rambut lainnya, yaitu memakai masker telur. Telur memiliki sumber vitamin alami yang dapat mengurangi kerontokan rambut. Telur memiliki kandungan sulfur, zinc, zat besi, selenium, fosfor, dan iodine. Carany apun mudah, cukup memisahkan antara putih dengan kuning telur, kemudian putih telur campur dengan teh hijau dan kemudian aduk hingga kental.

Menggunakan jahe dan madu juga merupakan cara alami untuk mengantisipasi kerontokan rambut. Jahe mengandung zat keratin dan keratiplex yang ampuh untuk mengatasi kerontokan rambut, membuat rambut lebih berkilau, dan mengurangi kerusakan rambut. Sementara itu, madu memiliki kandungan antioksidan yang berguna untuk menjaga kesehatan rambut, terutama memperkuat batang rambut.

Selain ketiga cara di atas, cara yang paling ampuh untuk mengatasi kerontokan rambut adalah melakukan kebiasaan hidup sehat. Untuk merawat rambut agar tetap sehat, kuat, dan tidak tonrok, dipelrukan mengubah gaya hidup menjadi displin dan teratur. Misalnya, mengurangi mengonsumsi makanan siap saji secara berlebihan, mengurangi begadang, tidak merokok dan minum minuman beralkohol, berolahraga secara teratur, dan memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh.

Sebab, jika kita kekurangan nutrisi, tubuh akan menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, yang salah satunya adalah kerontokan rambut. Mencukupi asupan nutrisi terutama protein, zat besi, zinc, asam folat, vitamin A, vitamn D, vitamin E, biotin dan antioksidan penting untuk meminimalisasi kerontokan rambut.

Nutrisi untuk rambut dapat diperoleh dari makanan seperti telur, daging, ikan-ikanan, alpukat, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, dan juga kacang kedelai. Jika nutrisi dari makanan saja dirasa kurang, dapat juga diimbangi dengan suplemen nutrisi yang sesuai dengan rekomendasi dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun