Mohon tunggu...
Salahudin Wahid
Salahudin Wahid Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara keyakinan dan kebutaan: Fanatisme di masyarakat

30 Mei 2025   19:54 Diperbarui: 30 Mei 2025   19:54 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengatasi fanatisme di masyarakat membutuhkan kombinasi antara edukasi, dialog, toleransi, pendekatan psikologis, dan penguatan nilai kebangsaan. Upaya ini harus dilakukan secara konsisten oleh individu, keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah agar tercipta masyarakat yang inklusif, damai, dan bersatu

Kita bisa tetap teguh pada keyakinan, tanpa menjadi fanatik. Kita bisa berbeda, tanpa harus saling menyakiti. Karena pada akhirnya, yang membuat kita manusia bukan hanya apa yang kita yakini, tapi bagaimana kita memperlakukan orang yang tidak sepakat dengan kita

Keyakinan yang sejati membuat kita rendah hati. Fanatisme, sebaliknya, membuat kita merasa paling benar dan menutup telinga terhadap suara lain.

"

 Referensi 

HUSNAWADI, Husnawadi; NASRI, Ulyan. Fanatik dan Fanatisme Dalam Perspektif Hukum Islam dan Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan , 2023, 8.3: 2018-2023.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun