Mengatasi fanatisme di masyarakat membutuhkan kombinasi antara edukasi, dialog, toleransi, pendekatan psikologis, dan penguatan nilai kebangsaan. Upaya ini harus dilakukan secara konsisten oleh individu, keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah agar tercipta masyarakat yang inklusif, damai, dan bersatu
Kita bisa tetap teguh pada keyakinan, tanpa menjadi fanatik. Kita bisa berbeda, tanpa harus saling menyakiti. Karena pada akhirnya, yang membuat kita manusia bukan hanya apa yang kita yakini, tapi bagaimana kita memperlakukan orang yang tidak sepakat dengan kita
Keyakinan yang sejati membuat kita rendah hati. Fanatisme, sebaliknya, membuat kita merasa paling benar dan menutup telinga terhadap suara lain.
"
 ReferensiÂ
HUSNAWADI, Husnawadi; NASRI, Ulyan. Fanatik dan Fanatisme Dalam Perspektif Hukum Islam dan Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan , 2023, 8.3: 2018-2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
