Mohon tunggu...
Humaniora

Invisible Hand TGB Di Munas dan Konbes NU Lombok

7 April 2018   16:03 Diperbarui: 7 April 2018   16:10 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto///

TGB Dr KH M Zainul Majdi saat sowan ke penginapan KH Maimoen Zubair di sela-sela Munas dan Konbes NU 2017 lalu.

Membaca berita sebuah media terkait TGB Dr KH M Zainul Majdi Pada link  http://www.dutaislam.com/2018/04/tgb-zainul-majid-kader-nw-yang-membunuh-kebijakan-nu-lombok.html yang disebut membunuh kebijakan Nahdlatul Ulama (NU) di Lombok, membuat dahi ini mengernyit. Berita dengan sumber anonim tanpa tabayyun ini seolah-olah ingin mengadu Nahdlatul Wathan (NW) dengan NU. Penuh fitnah.

Sebagai santri dari Jombang, Jawa Timur, didikan Ponpes Mambaul Maarif, Denanyar dan Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras rasanya perlu menuliskan beberapa cerita. Supaya bisa melengkapi wawasan sebagai santri dan tak gampang terprovokasi.

Di Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konfrensi Besar NU, November 2017. Secara kebijakan acara yang digelar di Lombok ini disokong oleh Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi. Dari cerita dukungan materi cukup besar. Bahkan, kabarnya jelang penutupan masih ada panitia yang minta tambahan ratusan juta, alasannya untuk bisyarah (uang saku) para alim ulama. Namun, saya tak ingin membahas soal hal yang terlihat di mata publik. Cerita ini justru membuka yang tak banyak pihak tahu. Cara TGB memberi dukungan, tentu tak hanya yang sepengetahuan saya. Diluar yang diamanahkan ke saya, bisa jadi lebih banyak lagi.

Rabu, 22 November petang panggilan WhatsApp (WA) berdering. Panggilan datang dari Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi. Gubernur yang akrab disapa TGB, kepada saya sangat jarang melakukan panggilan suara. Komunikasi lebih sering melalui pesan WA.

"Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) sudah datang," tanya TGB.

"Belum tuan guru, sebentar lagi" jawab saya yang sedang di Bandara Internasional Lombok.

"Kabarkan kalau Mbah Moen sudah datang. Dampingi dan berikan yang terbaik buat beliau," lanjut TGB.

"Nggih tuan guru. Baik, Insya Alloh tiang laksanakan," jawab saya.

Jauh sebelum acara memang, TGB cukup rajin mengupdate informasi Munas dan Konbes. Sebelum Mbah Moen ada ulama NU yang datang, sudah lebih dahulu diperhatikan. Dan tentu difasilitasi dengan baik. Barangkali sampai sekarang panitia sendiri tak tahu apa yang dilakukan oleh TGB. Secara khusus untuk membantu saya di lapangan, ada pengurus NW yang terlibat, ada Pak Irfan  dan Pak Haji Irzani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun