Mohon tunggu...
Humaniora

Invisible Hand TGB Di Munas dan Konbes NU Lombok

7 April 2018   16:03 Diperbarui: 7 April 2018   16:10 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak hanya lewat ponsel saja, secara khusus Kamis malam, 23 November gubernur NTB datang tanpa pengawalan ke hotel Mbah Moen. Pertemuan ini bahkan tak diganggu oleh putri Mbah Moen Nyai H Shobihah Maimoen dan suaminya KH Moestofa Aqil Siraj. Lebih satu jam TGB sowan kepada pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang. Lagi-lagi ada kader muda NW Ikhsanul Wathoni yang ikut mendampingi sekaligus mendokumentasikan.

Dalam pembicaraan tersebut Mbah Moen menyampaikan, bila hubungan antara NW dan NU itu begitu dekat. Bila di barat ada nama Syekh Yasin Al Faddani, maka dari barat ada Maulanasyeikh TGH Zainuddin Abdul Madjid sebagai ulama terkemuka. Hingga Mbah Moen kembali ke Jawa, perwakilan dari NW tetap mendampingi. Pak Irfan dan Pak Haji Irzani sampai mengantar Mbah Moen ke bandara untuk kembali ke Jawa.

Dan Rabu 22 malam, Pak Irfan dan Pak Haji Irzani pun secara khusus datang ke Hotel Golden Tulip, silaturahmi dengan pengurus PBNU. Ada KH Hasib Wahab Chasbullah (Ketua PBNU), KH Cholil Yahya Staquf (Katib PBNU), H Bina Suhendra (Bendahara PBNU), dan pengurus lainnya. Bincang dan obrolan berlangsung hingga larut

Bukan itu saja, secara khusus TGB pun menanyakan soal KH Hasib Wahab Chasbullah dan Nyai Hj Machfudhoh Wahab Chasbullah, keduanya dzurriyah Almaghfurlahu KH Wahab Chasbullah, muassis NU. Sama seperti kepada Mbah Moen, TGB meminta, supaya para ulama ini dilayani sebaik mungkin.

Ini hanya secuil dari perhatian TGB pada acara NU yang bisa saya tulis. Karena terlalu panjang bila satu-persatu kiai yang mendapat perhatian. Diluar dukungan yang tampak, sesungguhnya ada invisible hand (tangan tak terlihat) dari TGB yang membantu. Jelas buat saya tak mungkin bisa memfasilitasi berbagai hal jika tanpa dukungan TGB beserta jajaran NW nya. Ini hanya sekelumit, kalau hal lain barangkali nanti akan banyak yang menambahkan seperti apa dukungan TGB pada NU NTB.

Silahkan bila banyak santri merasa paling nahdiyyin. Apa yang saya sampaikan ini karena saya juga santri NU dan banyak rekan saya sesama santri NU pun ikut dibantu dalam acara di Lombok. Kalau sekarang yang merasa paling NU, mencoba mengadu antara NU dan NW, saya mengundang datang ke Jombang. Mari napak tilas. Jangan karena urusan politik, kita sebagai santri mengaduk-ngaduk hubungan para muassis dan keturunannya. Para kiai kita mengajarkan kesantunan.

Febrian Putra-Santri Jombang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun