Mohon tunggu...
Sailil Rohmah
Sailil Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

English Department

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tetap Beribadah di Tengah Wabah

24 Februari 2021   00:45 Diperbarui: 24 Februari 2021   01:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi virus corona COVID-19 bukan menjadi alasan untuk tidak bisa melakukan ibadah. Namun, di masa pandemi , ibadah harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sedikit masyarakat yang mentaati peraturan pemerintah, akibatnya virus ini masih ada di sekitar masyarakat. Maka dari itu, sangat penting menerapakan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak) untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

Adanya pandemi juga mengubah cara kita dalam beraktifitas, termasuk dalam hal beribadah. Beribadah di masa wabah tentulah harus mengedepankan hati nurani dan rasionalitas demi keselamatan jiwa. Hal itu dikarenakan Islam tidak hanya mengedepankan agama, melainkan juga memperhatikan keselamatan jiwa. Mengendalikan nafsu dalam ibadah dengan tidak mengadakan acara kumpul-kumpul, dan menggantinya dengan pray for home adalah perilaku beragama yang rasional. Rasionalitasnya terletak bahwa pray from home adalah tindakan yang bermanfaat dalam memutus penyebaran covid-19.

Saat ini umat Muslim mulai terbiasa beribadah dari rumah maupun ada yang beribadah di Masjid namun dengan memperhatikan protokol kesehatan. Selain menerapakan protokol kesehatan, warga juga diminta untuk meningkatkan  imun. Seperti diketahui, virus corona  menyerang sistem imun tubuh yang lemah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imun tubuh, seperti melakukan olahraga, tidur cukup, dan mengonsumsi makanan dan minuman sehat.

Memang benar menjalankan ibadah di tempat ibadah adalah hal mulia, dan tentunya di tempat tersebut terdapat kerumunan. Alangkah baiknya untuk sementara, berbagai bentuk kumpul-kumpul tersebut harus dihindari. Jadi dalam konteks ini, menghindari penyebarluasan dan penularan virus corona dengan tidak melakukan ritual keagamaan  di tempat umum, harus lebih diutamakan ketimbang mencari keutamaan dan manfaat ibadah berjama’ah.

Masih banyak ibadah yang bisa dilakukan dan dapat menambah kualitas ibadah , yakni bershodaqoh, apalagi di musim pandemi di mana roda ekonomi berjalan lambat sehingga banyak masyarakat kecil membutuhkan uluran tangan. Bahkan, di dalam kondisi sulit seperti ini, berbuat baik bagi masyarakat terdampak pandemi, walaupun niatnya untuk pamer lainnya, itu tetap saja bermanfaat. Jadi, walaupun kondisi masih belum normal, kita tetap bisa beribadah di tengah wabah dengan melakukan hal-hal yang telah dijelaskan diatas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun