Mohon tunggu...
saikhunal azhar
saikhunal azhar Mohon Tunggu... Penulis - lets's easy going

Menulis untuk merekam peristiwa dan berbagi untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resep Menulis Secara Produktif

20 Oktober 2021   07:40 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:20 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh: Saikhunal Azhar

Banyak penulis yang mengalami kendala dalam proses penulisannya. Penulis yang sudah senior pun, beragam kendala kerapkali menghampiri. Apalagi penulis pemula, pastinya sering sekali kendala itu terjadi. Kendala ini ada yang sifatnya ringan. Efeknya hanya memperlambat proses penyelesaian naskah tulisan. Namun tidak jarang kendali itu sangat fatal. Efeknya gagal menyelesaikan naskah tulisan.

Nah, tentu sahabat semua tidak ingin menemui kendala semacam itu bukan?. Oleh karena itu, pada artikel ini saya sengaja untuk membagikan resep, agar Sahabat mampu mengatasi beragam kendala dalam menulis. Ternyata tidak hanya makanan atau obat saja yang membutuhkan resep. Baik, sebelum masuk di resep menulis, saya ingin mengajak Sahabat terlebih dahulu untuk membayangkan sebuah makanan. Jika kita disuguhi sebuah makanan yang enak, maka dalam pikiran kita akan terbesit, "resepnya apa ya makanan kok enak begini".

Dalam menulis pun sebenarnya, sama. Selalu ada rahasia dibalik kesuksesan sebuah naskah. Resep yang ingin saya bagikan ini berupa sebuah uraian dari akronim PRODUKTIF, yang diracik oleh Pak Cah, panggilan akrab dari penulis senior Cahyadi Takariawan. Saya langsung terkesima ketika melihat dan menyimak paparan Pak Cah dalam sebuah sesi kelas menulis online yang dibawakannya. Pak Cah, menurut saya, berhasil mengkonstruksikan suatu rumus secara apik yang akan menentukan keberhasilan seorang penulis menuntaskan naskahnya.

Ada sembilan resep utama yang diuraikan dari akronim PRODUKTIF tersebut. Pertama, Persiapan yang diambil dari huruf P. Seorang yang ingin menulis harus punya persiapan yang baik. apa yang harus dipersiapkan?. Dalam hal ini ada banyak persiapan yang harus dilakukan, mulai dari persiapan mental, persiapan teknis berupa alat dan sarana pendukungnya, persiapan material atau gagasan utama yang ingin kita tuliskan. Kedua, Rencana yang diambil dari huruf R. Sebuah perencanaan yang baik tentu akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil yang akan dicapai. Apa sih yang harus direncanakan dalam menyusun tulisan?. Rencana ini biasanya terkait dengan langkah-langkah operasional yang akan kita lakukan dalam mewujudkan gagasan atau tujuan utama. Contoh paling gamblang dalam konteks menulis rencana itu diwujudkan dalam bentuk kerangka atau outline. Ketiga, Outline yang diambil dari huruf O. Nah, outline ini merupakan bagian dari rencana tadi. Bagaimana membuat outline yang baik?. Tentu dibutuhkan teknik tertentu untuk bisa menyusun outline dengan baik. namun paling tidak dalam kesempatan ini saya ingin berbagi kepada para Sahabat semua, bahwa outline intinya adalah uraian atau penjabaran dari sebuah judul yang kita buat. Bagi sebagian orang, membuat outline memang masih dirasakan sangat berat. Sahabat bisa memulainya dengan memperbanyak referensi dan membaca materi terkait dengan judul yang Sahabat tulis. Misalnya, Sahabat memiliki judul tentang Gaya Hidup Masyarakat Urban. Nah coba saja, Sahabat banyak-banyak membaca artikel yang terkait dengan Gaya Hidup Masyarakat Urban tersebut. Maka dari situ nanti akan menemukan ide-ide segar yang akan membantu merumuskan outline tulisan yang akan Sahabat buat. Apa saja sih bagian-bagian yang harus masuk dalam penjabaran judul tersebut, semua bisa dipenuhi dari referensi bacaan tersebut. Perbanyak referensi dari berbagai sudut pandang, supaya tulisan Anda menjadi semakin hidup.

Empat, Disiplin yang diambil dari huruf D. Dalam hal apapun, menurut saya disiplin ini penting untuk dilakukan. Tidak terkecuali dalam dunia tulis menulis. Bentuknya apa penerapan disiplin dalam menulis. Paling gampang penerapan disiplin ini dilihat dari pemanfaatan waktu. Sahabat harus menentukan sendiri jam kerja untuk menulis. Maaf, menulis menurut saya adalah sebuah kegiatan yang serius, oleh karena itu kita juga harus serius mengatur jadwal kerjanya. Tidak banyak penulis gagal karena tidak serius mengerjakannya. Oleh karena itu maka disiplin ini menjadi kunci utama. Disiplin soal waktu menulis, kita harus menjadwalkan sendiri waktu yang menurut kita tepat kapan. Kalau saya misalnya, menentukan jadwal menulis saya setelah salat subuh selamaa 1 jam. Ya...sesekali bolehlah pamit.  Maka kita harus disiplin memenuhi jadwal tersebut sampai tulisan kita tuntas. Kelima, Unik diambil dari huruf U. Penyakit pertama yang menghinggapi diri saya ketika awal-awal mulai serius menulis sekitar tahun 2004 silam, adalah selalu tidak percaya diri setelah membandingkan hasil tulisan saya dengan orang lain. Sehingga tidak jarang naskah yang sudah saya tulis dengan bersusah payah saya simpan rapat-rapat karena tidak yakin tulisan saya tersebut baik. nah, sekarang ini saya baru menemukan jawabannya sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Cah. Bahwa karya tulis itu unik. Sama halnya dengan manusia, unik. Artinya, tidak ada satupun kasus di dunia ini yang menunjukkan bahwa manusia itu sama. Yang ada hanyalah identik atau hampir sama. Meskipun si kembar yang dilahirkan dari rahim yang sama. Begitupun sebuah karya tulis yang ditulis oleh tangan manusia. Tulisan saya tidak akan mungkin sama seperti tulisan Pak Cah atau Pak Hernowo atau penulis kondang lainnya. Demikian pula tulisa beliau semua, tentu tidak akan bisa menyamai tulisan saya. Inilah letak keunikan sebuah karya tulis. So, mengapa harus takut menulis. Enam, Konsisten yang diambil dari huruf K. Konsisten ini hampir sebentuk dengan disiplin. Namun konsisten disini lebih bermakna ajeg. Artinya, kalau kita sedang menggarap sebuah karya tulis tentang Gaya hidup manusia Urban, maka jangan tergoda untuk menulis tema lain sebelum project tersebut selesai secara tuntas. Inilah konsisten.

Tujuh, Teliti yang diambil dari huruf T. Teliti dalam menulis biasanya dihubungkan dengan pemilihan diksi atau kosakata, penulisan parafrasa dan penulisan mekanik yang lain seperti titik, koma, dan apostrophe lainnya. Perlu diingat bahwa menulis tidak saja dituntut harus baik, enak dibaca, namun juga harus benar. Jadi seorang penulis memang harus teliti supaya kualitas tulisannya terjaga. Disinilah pentingnya seorang penulis juga harus belajar ilmu editing. Delapan, Ilmiah yang diambil dari huruf I. Mengapa karya tulis harus ilmiah?. Ya, karena karya tulis yang kita hasilkan adalah untuk konsumsi publik, bukan untuk dinikmati sendiri. Ciri-ciri ilmiah dalam sebuah karya tulis secara garis besarnya adalah kritis, logis dan berdasar. Meskipun penyajiannya tidak seperti karya tulis ilmiah murni seperti jurnal dan karya tulis ilmiah akademik semacam tesis dan disertasi. Kritis artinya, penulis mampu mengeksplorasi dan mengeskposisi permasalahan secara mendalam dalam tulisannya. Namun demikian juga harus logis. Artinya tidak bertentangan dengan akal sehat. Dan terakhir berdasar. Dalam karya tulis ilmiah murni, kata berdasar disini maksudnya adalah memiliki referensi yang bisa dipertanggungjawabkan. Seperti tulisan yang sedang Anda nikmati ini misalnya. Di bagian awal sudah saya sampaikan bahwa resep  menulis ini racikan dari si empunya, yaitu pak Cah. Nah, oleh karena itu dasar tulisan saya ini berasal dari pendapat Pak Cah. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kejujuran seorang penulis agar terhindar dari praktik plagiarism. Sembilan, Finish yang diambil dari huruf F. Selesai sudah rangkaian proses penulisan yang kita lakukan. 

 

Namun bukan berarti pekerjaan penulis selesai. Masih ada tugas tambahan yaitu melakukan editing atau pengecekan naskah sebelum dipublish. Editing yang dilakukan secara mandiri oleh penulis ini perlu untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan. Demikian sahabat, resep yang saya bagikan mengenai project menulis. Semoga bermanfaat, sampai ketemu lagi pada artikel saya berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun