Mohon tunggu...
Saihur Roif
Saihur Roif Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik

Penulis Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022

28 Oktober 2022   11:01 Diperbarui: 28 Oktober 2022   11:18 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 menjadi bagian penting sejarah Indonesia yang terus diperingati dan dimaknai bangsa Indonesia. Peristiwa bersejarah yang nyata dan menyatukan segenap anak bangsa dari barbagai suku dan daerah bertekad untuk menjadikan nusantara terbebas dari belenggu penjajah.

Momentum peringatan sumpah pemuda layak kita jadikan sebagai pelajaran terutama dari para tokoh pendahulu kita pejuang bangsa dan pendiri bangsa salah satunya adalah Bung Karno. Kita masih ingat satu kalimat yang diucapkan penting rasanya kita maknai hingga kini yaitu berikan aku 10 pemuda akan ku goncangkan dunia.

Artinya kita dapat menangkap bahwa peran pemuda itu sangat penting sebagai salah satu kekuatan perubahan dan kemajuan suatu bangsa dan dunia. Banyak perubahan dan kemajuan zaman diawali oleh pemikiran Dan keberanian para anak muda. Di bidang kepemimpinan pemuda adalah salah satu tonggak untuk keberanian mengambil keputusan dengan segala resikonya. Dalam bidang teknologi anak muda adalah sedang dalam masa kecepatan berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah dan menghadirkan tampilan kemajuan baru.

Bung Karno sendiri menjadi presiden di tahun 1945 yang waktu itu beliau berumur 46 tahun. Presiden Soeharto menggantikan bung Karno di tahun 1968 yang bertepatan dengan usia beliau memasuki 47 tahun. Kalau kita mau mencari tokoh-tokoh lain tentu sangat banyak di usia muda tetapi mempunyai peranan penting dan memiliki nilai lebih dan istimewa untuk orang-orang di sekitarnya. Bung Tomo bahkan saat memimpin arek-arek Surabaya menggelorakan semangat melawan penjajah Belanda saat itu juga masih relatif muda sekitar 25 tahun.

Dalam konteks kekinian, dalam masa melanjutkan mengisi kemerdekaan perlu energy dan semangat anak muda mengisi dengan aktivitas yang menguatkan bangsa dengan peran penguatan ekonomi, social dan budaya.

Mengutip ajakan Sandiaga Uno dan dokter Gamal Albinsaid dalam kunjungannya ke Malang memotivasi anak muda untuk terus mengejar impian dengan belajar bersungguh-sungguh melanjutkan kuliah ataupun menjadi konten kreator ataupun berwirausaha karena pada dasarnya mereka adalah usia-usia yang produktif yang sangat berpotensi untuk sukses dengan kesungguhan mereka.

Namun yang perlu diingat, bukan hanya kesuksesan materi yang dicari tetapi bagaimana peran pemuda dalam menyelesaikan problem sosial di masyarakat. Karena itu pemuda perlu dibekali dengan jiwa kewirausahaan dan pola pikir yang positif optimis inovatif kreatif dan leadership serta kerja keras.

Apalagi saat ini negara kita termasuk bagian dari negara yang memiliki bonus demografi yang berpotensi untuk menumbuhkan ekonomi. Dengan kelebihan demografi ini otomatis ada tiga hal yang menjadi kekuatan Indonesia yaitu kemampuan dalam teknologi digital ditambah dengan bonus demografi dan kekuatan generasi muda yang berpotensi. Layaklah jika bangsa Indonesia ke depan akan menjadi bangsa yang maju dan hebat di tangan para generasi muda orang-orang muda yang peduli terhadap lingkungan sosialnya dan mau bekerja keras untuk menyelesaikannya.

Momentum peringatan sumpah pemuda ini mari kita maknai sebagai penyemangat khususnya kepada anak muda.

Pertama harus semangat belajar karena untuk mewujudkan prestasi adalah dengan semangat belajar.

Kedua semangat untuk kebersamaan karena bangsa kita besar karena kebersamaan yang sudah dibangun dan sebaliknya sama sekali harus dihindari aksi yang merugikan kebersamaan.

Yang ketiga semangat untuk berpikir kritis karena masa belajar masa muda adalah masa keemasan untuk menggunakan akal pikiran dan menggali informasi serta kondisi.

Yang keempat semangat untuk mengembangkan sosial dan budaya karena bangsa kita besar adalah diawali dengan kemampuan untuk menyatukan ragam sosial budaya dari Sabang sampai Merauke karena itu yang kita butuhkan adalah semangat menjadi bangsa Indonesia dengan terus mengembangkan nilai sosial dan budaya serta mengimplementasikannya.

Dan yang kelima semangat beribadah karena prestasi yang akan dicapai akan berjalan dengan seimbang dengan kemampuan ibadah dan doa seseorang dan ibadah serta doa-doa adalah bagian yang tak terpisahkan dari munculnya niat cita-cita para pemuda membentuk bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun