Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi: Yang Tak Terduga dan Ternyata Renyah

8 April 2019   17:28 Diperbarui: 8 April 2019   18:22 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Walau demikian, kita tidak akan serta merta dapat berkarya hanya karena adanya teknologi. Teknologi hanyalah alat, dan manusia yang memanfaatkannya. Jika kita hanya sebagai manusia biasa, tidak berusaha untuk menjadi extra-ordinary person di era teknologi ini maka sesungguhnya kita hanyalah seorang konsumen, penikmat hasil karya.

Bedanya dengan di zaman dahulu, saat ini kita bisa menikmati lebih banyak lagi, walau mungkin tetap diperlukan biaya (kecil). Berterimakasihlah pada teknologi Pada dasarnya sifat barang yang baik itu adalah menyenangkan, dimana unsur menyenangkan itu dapat berupa mudah dipakai dan atau bermanfaat. Karena unsur ini maka setiap barang akan berumur pendek; sehingga kita memerlukan lebih banyak lagi barang.

Untuk hal itulah diperlukan sifat kreativitas manusia, sehingga menghasilkan banyak variasi barang. Di zaman kaset dan radio maka lagu lawas berumur panjang, lantaran salah satu sebabnya adalah jarang di dengar (karena masalah teknologi). Saat ini umur sebuah grup pemusik (lagu) adalah seumuran jagung, dengan begitu banyak talenta yang berusaha memasuki pasar, sehingga ada pemusik yang mirip juga dengan judul lagu layu sebelum berkembang.

Untuk yang memasuki pasar kreativitas seperti ini, anda harus mengambil jalur yang berbeda, sehingga menjadi tren yang 'jarang didengar. Anda harus mengambil ceruk pasar yang tipis, sehingga persaingan menjadi lebih rendah. Persaingan memang baik, tetapi jika terlalu ketat dapat membuat kita menjadi korban 'kanibalisasi'.

Untuk saat ini dan ke depan, berbagai produksi akan dimudahkan dan tampaknya bisnis skala kecil-menengah akan sangat banyak dengan adanya teknologi. Pada dunia medsos, pembuatan grup/kelompok juga memerlukan keaktifan berbagai anggotanya demi memberikan variasi 'barang' yang ditawarkan.

Penulis mengikuti beberapa grup yakni: sahaminvestasi; alumni; rekan kerjakeluarga; hobbi; kepercayaan; dimana memberi banyak info bermanfaat, namun tetap saja harus dipilah-pilih. Khusus untuk remaja, tampaknya dibutuhkan petunjuk hidup agar tidak terseret arus informasi yang sesat. Kumpulan grup ini dapat juga menjadi lahan bisnis baru untuk penawaran produk.

Hal lain yang mengikuti adalah biaya mencari informasi (searching cost) menjadi lebih rendah, dimana hal ini akan mendorong deal-transaksi menjadi lebih cepat.

Melintasi Ruang dan Waktu

Memanfaatkan teknologi dapat membawa kita melintasi ruang dan waktu. Dengan teknologi media jadilah guru bagi banyak murid dimana saja-kapan saja, terlepas anda terikat pada institusi tertentu. Manfaatkan hal itu sebagai langkah strategis untuk mengukuhkan sebagai jati diri profesional.

Eksternalitas ini harus terus diperbesar, sehingga memberikan nilai ekonomis tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Pemerintah juga harus mengubah paradigma dengan memanfaatkan teknologi sebagai validasi keilmuan seseorang. Pemerintah seharusnya mewajibkan setiap Profesor memiliki laman dirinya, dimana termaktup karya-karyanya yang dapat diakses secara bebas.

Hal ini diperlukan untuk menghormati profesor itu sendiri, agar karya/ pemikirannya dapat dinikmati masyarakat luas, sehingga bangsa Indonesia lebih tercerahkan. Profesor itu menjadi dekat kepada masyarakat, tahu bahwa kita memiliki banyak Professor dan dapat belajar dari beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun