Mohon tunggu...
Saidatun Nia
Saidatun Nia Mohon Tunggu... Lainnya - Pengisi waktu luang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Kreativitas dengan Intelegensi

7 Mei 2020   23:37 Diperbarui: 7 Mei 2020   23:59 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam dunia anak kreativitas hendaknya sudah dikembangkan sejak dini, karena merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan. Setiap anak memiliki bakat kreatif yang dapat dikembangkan sejak usia dini. Bakat kreatif anak yang tidak dikembangkan sejak dini maka bakat tersebut tidak dapat berkembang secara optimal. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pendidikan yang dapat mengembangkan kreativitas anak.

Berbicara mengenai kreativitas, apa sih yang dimaksud dengan kreativitas?

Kreativitas menurut Gallagher merupakan berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan, mengadakan, menemukan sesuatu yang baru dan atau untuk menghasilkan sesuatu melalui keterampilan imajinatif. Hal ini berarti kreativitas berhubungan dengan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain.

Hasil penelitian Samples (1997), menyimpulkan bahwa proses dan fungsi belahan otak kanan ditingkatkan maka kualitas diri seseorang juga akan meningkat, seperti berbagai keterampilan kinerja pun bertambah dan peserta didik memperlihatkan kecenderungan mengeksplorasi materi berbagai bidang dengan lebih mendalam, serta lebih tekun. Hal ini juga ditegaskan dengan hasil penelitian Jung, yang menyimpulkan bahwa ada kaitan antara kreativitas dengan fungsi dasar manusia, yaitu berpikir (thinking), merasa (feeling), menginderakan (sensing) dan intuisi (intuiting).

Menurut  tahapan kognitif dalam teori Piaget, pada saat anak berusia 4-6 tahun merupakan masa perkembangan kognitif yang berada pada fase pra-operasional. Tahap ini ditandai dengan kemampuan anak dalam  menghadirkan benda, objek, serta orang secara mental.

Anak telah memiliki kemampuan untuk membayangkan benda, objek, orang serta peristiwa di dalam pikirannya walaupun semuanya tidak hadir secara empirik atau secara fisik di hadapan anak.  Anak yang berada pada fase pra-operasional berpikir secara simbolik yang dihadirkan dalam berbagai bentuk fantasi maka kemampuan ini merupakan pintu untuk menumbuhkan kreativitas anak. Hal ini sejalan dengan hakikat dari kreativitas dimana kreativitas  merupakan hasil dari belahan otak bagian kanan. Operasi otak pada bagian kanan ini menyebabkan orang dapat melakukan berbagai imajinasi atau fantasi sehingga dapat menciptakan berbagai hal yang unik. Fantasi atau imajinasi yang hadir pada fase pra-operasional tampil dalam berbagai berbagai aktivitas anak seperti ketika anak berbicara, bermain atau melakukan suatu kegiatan yang lain. Semua hal tersebut adalah refleksi dan kreativitas anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun