Mohon tunggu...
Sahrul Kamal
Sahrul Kamal Mohon Tunggu... Sedang belajar menjadi guru

Terkadang seneng membaca, terkadang seneng tidur, terkadang seneng jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Fans Indonesia Teriak Erick Thohir Out, Tapi Lupa Tak Ada yang Lebih Baik

12 Oktober 2025   10:40 Diperbarui: 12 Oktober 2025   09:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Instagram Erick Thohir


‎Kegagalan timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali memunculkan satu kalimat yang menggema di kolom komentar media sosial: “Erick Thohir out!”
‎Sebuah seruan yang kini seolah jadi tradisi baru di sepak bola Indonesia — mencari kambing hitam tercepat setelah peluit panjang berbunyi.

‎Padahal, asa untuk tampil di Piala Dunia sempat terbuka. Namun proyek jangka pendek Erick Thohir dengan naturalisasi pemain keturunan justru ikut menimbulkan pro dan kontra. Banyak yang menilai langkah ini memang memberi dampak instan, tapi juga berisiko mengorbankan pembinaan jangka panjang yang sebenarnya lebih dibutuhkan.

‎Namun sebelum ikut-ikutan berteriak, mari kita bicara jujur dan sedikit lebih tenang: siapa yang sebenarnya pantas menggantikan Erick Thohir?

‎Ya, Ketua PSSI yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga itu memang sosok penuh kontroversi. Ia memecat Shin Tae-yong — pelatih yang selama lima tahun membangun timnas dari masa kegelapan — dan menggantikannya dengan Patrick Kluivert, legenda Belanda yang baru menakhodai tim sejak Januari 2026.

‎Secara kasat mata, pemecatan STY memang terasa emosional. Banyak yang menduga, keputusan itu muncul karena popularitas Shin sudah melampaui Erick Thohir. Di mata publik, STY adalah simbol harapan baru sepak bola Indonesia. Tapi di dunia sepak bola kita, politik selalu punya ruang besar. Bukan rahasia lagi kalau keputusan di level tertinggi PSSI sering kali bukan sekadar soal taktik, tapi juga kekuasaan.

‎Namun bila kita menilai secara objektif, adakah sosok lain yang lebih baik dari Erick Thohir saat ini?
‎Sulit untuk menemukan jawabannya.

‎Erick memiliki modal besar yang belum pernah dimiliki ketua PSSI sebelumnya: pengalaman di Eropa dan koneksi kuat di FIFA. Ia pernah memiliki klub sebesar Inter Milan, kini terlibat di Oxford United, dan sudah membuktikan diri sukses memimpin ajang besar seperti Asian Games 2018. Di bawah kepemimpinannya, naturalisasi pemain berjalan cepat, infrastruktur diperbaiki, dan transparansi mulai dibangun.

‎Apakah semuanya sempurna? Jelas tidak. Tapi apakah dia sosok yang layak diganti sekarang? Belum tentu juga.

‎Bahkan pengamat sepak bola dan jurnalis olahraga Pangeran Siahaan pernah mengatakan bahwa satu-satunya figur yang pantas menggantikan Erick Thohir — jika benar ia mundur — hanyalah Mirwan Suwarso, Presiden klub Como 1907 di Italia.
‎Namun Mirwan secara terbuka menolak ide itu. Ia lebih memilih fokus mengembangkan Como dan sepak bola Italia, di mana ia dihormati karena kerja nyatanya, bukan wacana politik.

‎Lalu kalau bukan Erick, siapa?
‎Jawaban realistisnya: belum ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun