Mohon tunggu...
sahril basaid
sahril basaid Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru madrasah yang mempunyai hobi jalan atau travelling serta berkeinginan menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila dan Perwujudannya di Sekolah

28 Agustus 2022   22:35 Diperbarui: 28 Agustus 2022   22:37 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1944 pemerintah Jepang berencana akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, hal ini dibuktikan dengan pengumuman yang di lakukan oleh pemerintah Jepang yang dipimpin letnan Jendral Kumakichi terkait dibentuknya lembaga yang dikenal dengan nama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tepat pada tanggal 1 Maret 1945. Pemerintah Jepang mengatakan pembentukan BPUPKI itu adalah bentuk pembuktian terhadap apa yang menjadi janji mereka untuk memberikan kemerdekaan terhadap negara Indonesia.

Setelah pengumuman pembentukan lembaga tersebut maka tindakkan selanjutnya adalah membentuk kepengurusan yang perperan untuk mengatur dan menentukan keputusan selanjutnya. Pada tanggal 29 April 1945 dilangsungkan pengumuman pengurus yang tergabung dalam BPUPKI antara lain, K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat di pilih menjadi ketua, Ichibangase dan R.P. Suroso sebagai wakil serta 7 orang Jepang lainnya menjadi anggota luar biasa, untuk jumlah keseluruhan anggota BPUPKI sebanyak 62 orang anggota yang di ketahui oleh pemerintah Jepang, tapi disisi lain tokoh yang tergabung didalam lembaga ini , menambahkan anggota tanpa sepengetahuan pemerintah jepang agar nanti pada saat kita menyatakan merdeka, kemerdekaan itu murni dari hasil perjuangan sendiri.

Pada tanggal 28 Mei 1945 tepatnya pada hari Senin, BPUPKI memulai sidang pertamanya. Pelaksanaan sidang pertama BPUPKI ini dimulai pukul 11:30,  yang dilaksankan di gedung Tyuuoo Sangi-In (yang sekarang dikenal dengan Depertemen Luar Negeri, Pejambon, Jakarta). Acara pembukaan tersebut diisi dengan pengibaran bendera Hinomaru dan sang saka merah putih.

Panglima tentara jepang Seikoo Sikikan memberikan amanat dalam acara pembukaan sidang BPUPKI, menurutnya, mendirikan suatu negara yang merdeka bukanlah usaha yang mudah, lebih-lebih jika tidak dengan jalan lebih dahulu mempelajari, menyelidiki dan merencanakan dengan seksama dan teliti segala usaha untuk meneguhkan kekuatan pembelaan dan soal-soal yang menjadi dasar negara.

Sementara Gunseikan memberikan nasehat dalam pertemuan, beliau menyatakan jika suatu bangsa hendak meneguhkan kemerdekaannya maka ia harus meneguhkan keyakinannya untuk sanggup membela. Dia mengharapkan pembelaan, pembelaan dan tenaga rakyat diperkuat dan dimajukan tidak untuk sekarang saja akan tetapi untuk seterusnya.

Di mulai dari lembaga yang dibentuk oleh Jepang inilah awal pembahasan mengenai dasar negara. Mulai dari pidato pertama yang disampaikan oleh M. Yamin pada tanggal 29 Mei 1945, di lanjutkan oleh Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 dan di akhiri oleh Soekarno pada tanggal 1 juni 1945. Adapun dasar negara yang sudah di rumuskan oleh Soekarno di beri nama dengan Mukadimah sedangkan Muh. Yamin dinamakan dengan sebutan Piagam Jakarta dan Sukiman Wirjosandjojo disebut "Gentlemen's Agreement". Adapun dalam piagam Jakarta, rumusan dasar negara adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Imdonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari isi piagam piagam jakarta tersebut di poin pertama dianggap terlalu tendensius terhadap satu keyakinan, sehingga kelompok-kelompok yang berkeyakinan berbeda menolak usulan di poin pertama tersebut dan diminta harus di rubah. Sisi lain K. H Agus Salim memberikan pendapatnya kepada Muhammad Hatta bahwa poin di dalam piagam jakarta yang pertama itu akan menimbulkan perpecahan dan ketidak stabilan terhadap wilayah yang baru merdeka. Maka menurutnya poin itu cukup di masukkan dengan kalimat atau kata ketuhanan yang maha Esa.

Atas usulan dan masukkan tersebut di atas maka pada tanggal 18 Agustus 1945, dihapuslah tujuh kata yang dianggap tendensius tersebut dan di ganti dengan ketuhanan yang maha Esa. Sampai sekarang pancasila yang digunakan masih sesuai dengan isi teks pembukaan UUD tahun 1945.

Nilai-nilai dasar pancasila itu terdiri dari:

1. Nilai ketuhanan

Nilai ketuhanan adalah nilai yang diterapkan pada kontes keyakinan dan kepercayaan terhadap seseorang, maka dari itu diwajibkan bagi semua orang untuk saling menghargai dan menghormati apapun yang menjadi keyakinan orang lain.

2. Nilai kemanusiaan

Pada nilai kemanusiaan yang paling di perhatikan adalah penerapan daripada hak asasi manusia, jadi semua manusia sejak dia berada dalam kandungan harus di jaga dan hormati haknya untuk hidup dan menghidupkan dirinya

3. Nilai persatuan

Nilai persatu adalah nilai yang mengedepankan kepentingan bangsa di banding kepentingan pribadi atau kelompok dan golongan serta memiliki sifat yang rela berkorban bangsa. Nilai persatuan ini pula lebih mengedepankan rasa cinta terhadap sikap kerukunan antar masyarakat baik yang muda maupun yang tua.

4. Nilai kerakyatan

Berhubung negara Indonesia adalah negara yang patuh terhadap demokrasi maka dalam nilai kerakyatan sejatinya sangat fundamental sebab rakyat harus bisa memberikan atau ikut terlibat dalam pemilihan atau bahkan di pilih untuk menjadi wakil rakyat dalam pengelolaan kebutuhan yang di perlukan oleh rakyat. Terlepas sudah di pilih dan memilih orang yang di anggap pas oleh rakyat makan tidak boleh di cari apa masalah dan kekurangannya, atau mencari-cari alasan untuk menumbangkan atau menurunkan orang yang terpilih dengan cara sah, dalam penerapan nilai kerakyatan ini soal kalah dan menang adalah urusan kompetisi, sedangkan soal menjabat dan tidak menjabat adalah urusan masyarakat, jadi semua keputusan dan hasil akhirnya harus di Terima dengan lapang dada, tidak boleh membuat alasan-alasan pembenaran.

5. Nilai keadilan

Semua orang memiliki hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tolong ukur keadilan itu sudah jelas harus memenuhi dua unsur tersebut, apabila dua unsur itu berjalan tidak seimbang maka sudah jelas hasilnya adalah ke tidak adilan.

Dari nilai-nilai dasar pancasila yang sudah di bahas di atas, maka kita akan mencoba membahas bagaimana cara sekolah dalam mewujudkan nilai-nilai tersebut. Ada beberapa hal yang bisa kita lihat bagaimana sekolah mewujudkan nilai-nilai pancasila tersebut.

Perwujudan nilai-nilai pancasila di sekolah

Memberikan pandangan dan masukkan dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan pada saat diskusi kelompok, ngobrol, atau sedang mengikuti pelajaran bersama guru

Tidak membatasi pergaulan hanya dengan kelompok, rasa atau kepercayaan tertentu, membangun sikap komunikatif dan keterbukaan agar terwujud persaudaraan dan persatuan

Kerja keras dan jujur serta bertanggung jawab dalam upaya melatih diri untuk menjadi pemimpin yang bisa membawa Indonesia lebih maju.

Menjadikan perbedaan yang ada dalam sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan sikap toleransi

Mengembangkan kemampuan dibidang kreativitas dan kerjasama dalam menyelesaikan apa yang menjadi tugas di sekolah.

Bersikap adil dalam membagi sesuatu terhadap teman

Bergotong royong dalam membersihkan kelas

Segala sesuatu yang diperdebatkan harus diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun