Mohon tunggu...
Sahel Muzzammil
Sahel Muzzammil Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Laman untuk berbagi pemikiran tanpa bermaksud menggurui

Bercita-cita menjadi pembelajar sampai akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19, Konspirasi?

22 Mei 2020   02:46 Diperbarui: 25 Mei 2020   09:54 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus terang, saya agak bingung menentukan cara terbaik untuk memulai tulisan kali ini. Sudah hampir 2 bulan PSBB berlaku dan segala aktivitas dilakukan 'from home'. 

Barangkali kondisi ini turut menekan kreativitas saya dalam membuat awalan tulisan yang baik (ini pembelaan diri). Yang jelas, dalam tulisan ini saya berniat membahas sebuah narasi tentang Covid-19, yakni narasi tentang adanya konspirasi di balik pemberitaan virus ini.

Covid-19 dan konspirasi sebenarnya bukan sesuatu yang benar-benar baru terdengar di telinga saya. Sejak awal terdeteksi di Indonesia (awal Maret 2020), salah satu orang terdekat pernah mengutarakan pendapat bahwa virus ini adalah ciptaan China, dan Indonesia adalah salah satu target serangan. 

Ia mendukung pendapatnya dengan berita bahwa China mengimpor APD dalam jumlah besar dari Indonesia, konon padahal negara ini mampu membangun rumah sakit hanya dalam waktu kurang lebih seminggu. 

Lantas, apa sulitnya menciptakan jutaan APD? Baginya, itu adalah pertanda serangan, sebab China patut diduga mengetahui bahwa sebentar lagi Covid-19 akan tiba di Indonesia, dan impor APD besar-besaran adalah langkah sabotase terhadap kemampuan Indonesia memerangi virus ini. Terdengar masuk akal bukan? Terlebih sebelum itu, Indonesia tengah berkonflik dengan China mengenai wilayah laut di Natuna.

Kendati terdengar masuk akal, ketika itu saya memberikan bantahan yang intinya kurang lebih menyatakan bahwa cara itu justru menghancurkan Negara China sendiri. 

Kita tahu bahwa perekonomian Negara China ikut terkena dampak dari keberadaan virus ini. Bahwa negara tersebut mengimpor APD besar-besaran dari Indonesia, tujuannya adalah untuk penyelamatan mereka sendiri. Toh pada saat itu, siapa yang tahu seberapa cepat virus ini bisa dibasmi? Intinya, China hanya 'sedia payung sebelum hujan'.

Anda barangkali juga pernah mendengar pendapat-pendapat serupa tentang Covid-19 sebagai konspirasi. Tentunya dengan penjelasan motif yang berbeda-beda. 

Tetapi dari sekian banyak pendapat tentang Covid-19 sebagai konspirasi, yang belakangan ini 'diimani' oleh cukup signifikan orang adalah terkait pemberitaannya: bahwa media mainstream memberitakan Covid-19 sedemikian rupa, mengesankan virus ini sangat berbahaya (melebihi yang sebenarnya), dengan maksud untuk menciptakan faktor psikis yang melemahkan imun individu, sehingga pada akhirnya banyak orang sakit & tutup usia karenanya. 

Menurut mereka yang percaya, media dalam hal ini berperan sebagai alat daripada elit global, yang mana di antaranya adalah WHO  dan Bill Gates. Sementara kebanyakan akademisi dan para pekerja medis tidak mengoreksi media karena turut berada dalam kubu yang sama. Tujuan akhir agenda ini adalah menciptakan ketergantungan umat manusia terhadap vaksin yang mereka ciptakan dan tentu saja, keuntungan ekonomi dari bisnis farmasi.

Jujur saja, bagi saya teori konspirasi Covid-19 yang belakangan ini tak kalah janggal dari versi-versi lainnya. Saya terbilang cukup mengikuti pemberitaan Covid-19 oleh media, dan saya menyaksikan bahwa media tidak hanya menyajikan berita buruk terkait virus ini. Barangkali andapun ingat, bagaimana media memberitakan kesembuhan pasien 01, 02, dan 03 dari Covid-19, yang mana kesembuhan itu turut disambut oleh Menkes dengan menobatkan ketiganya sebagai duta survivor Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun