Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dilanda Quarterlife Crisis Lazim di Masa Muda

20 Maret 2021   20:48 Diperbarui: 20 Maret 2021   21:00 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amelia Hill/amp.theguardian.com

Langkah demi langkah sudah dijalani serta proses demi progress telah dilewati namun jangan sampai berhenti dititik ini. 

Seperti kata pepatah "Jangan lihat kebelakang Anda sudah terlalu jauh melangkah disini sedangkan orang lain belum mencoba kali pertama dalam hidupnya". 

Tahapan ini sudah selangkah lebih dekat jangan sia-siakan yang ada meskipun yang lain sudah lebih jauh melambung tinggi diatasmu. 

Banyak yang rela meninggalkan kampung halaman serta meninggalkan teman, saudara, keluarga maupun sahabatnya semenjak di kampung halaman dahulu demi meraih impiannya yang jauh di luar kota sana.

 Sehingga di usia seperti ini sering kehilangan teman, sampai teman hanya sedikit saja bahkan ada juga yang sudah melupakan teman lamanya dan bertemu teman barunya di perantauan sana demi meraih karier lebih gemilang. 

Tidak tanggung-tanggung setiap penghujung akhir penantian perpisahan banyak yang pulang dikarenakan mudik yang berkepanjangan. Kondisi ini sering mendorong situasi perekonomian seseorang terkadang kurang stabil dan tidak sesuai ekspektasi dengan realitas yang dialami. 

Goncangan ini membuat siklus jadi labil sehingga menarik jauh dari kenyamanan kita. Selain itu banyak juga umur diantara 18-30 tahunan ke atas mengalami goncangan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai tekanan dan tuntutan orang-orang dan lingkungan sekitar. 

Tekanan dan tuntutan ini biasanya mengenai pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang.
Sebelum usia 25 tahun! Sobat Kompasiana perlu tahu tentang hal demikian. 

Terutama disaat usia peralihan dari remaja ke dewasa. Kedewasaan bukan seberapa lama Kompasiana hidup, bukan tentang fasihnya mulut mengeluarkan kata-kata bijak. Dewasa juga tidak selalu setara dengan perilaku serius dan anggun.

Tidak semua rencana akan tercapai di umur sekitaran 25 tahun dan itu suatu hal yang lazim. Ada kalanya Kompasiana bersedia untuk mengumpulkan jatah gagalnya masing-masing termasuk saya juga sehingga menjadikan pelajaran yang berharga mahal pada diri sendiri

Kompasiana sebenarnya di fase ini suatu hal yang wajar yang sering menimbulkan kegelisahan-kegelisahan baru di hidupmu. 

Kegelisahan itu diibaratkan suatu kekhawatiran yang lazim dan jangan jadikan ini menjadi overthinking yang membebani diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun