Mohon tunggu...
DR Iko
DR Iko Mohon Tunggu... -

Vice Director IMERI Dr. dr. Budi Wiweko, SPoG

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Seni Kepemimpinan

10 April 2018   13:34 Diperbarui: 10 April 2018   13:38 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"The function of leadership is to produce more leaders, not followers". Pepatah tersebut merupakan konsep dasar pola pikir fundamental dari nilai sebuah kepemimpinan, yaitu menciptakan generasi hingga jauh ke depan, melampaui keterbatasan periode waktu dari masa kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan harus dimulai dengan menyiapkan ide besar, serta langkah-langkah operasional, memahami situasi dengan melakukan analisis masalah dan tantangan, dengan metode yang baik, selanjutnya bersama-sama menyiapkan berbagai langkah solusi yang kreatif dan inovatif. 

Kepemimpinan harus menciptakan sebuah tujuan atau "goals" yang diyakini secara kolektif dan pantas untuk diperjuangkan menjadi tujuan bersama. Berpikir maju ke depan dan berupaya mencapai tujuan adalah konsep besar dalam sebuah kepemimpinan. Oleh karena itu, sebuah ide besar, tidaklah berarti apabila tidak dibarengi dengan semangat menciptakan nilai kolektif, yaitu untuk kemajuan bersama. Dalam konteks yang lebih besar, untuk kemajuan bangsa.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan kedokteran di FKUI tidak saja menyentuh peserta pendidikan itu sendiri, tetapi menyentuh masyarakat langsung melalui kiprah para alumni di masyarakat sebagai dokter, pendidik & pengajar, pejabat, pemimpin, pengusaha, pengambil keputusan, dan berbagai peran penting lainnya. Oleh karena itu, peran pendidikan kedokteran tidak boleh luput dari nilai : "menciptakan pemimpin, bukan pengikut".

Dalam konteks ke-Indonesiaan, kita mengenal pepatah lama yang menjadi nilai dasar dalam sejarah panjang pendidikan dan kemimpinan bangsa Indonesia. "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani". Tidak boleh ada yang tertinggal dalam proses pembangunan manusia di FKUI. Kepemimpinan bertujuan menciptakan keadilan bagi semua pihak dan kesejahteraan yang bersifat universal.

Ing Ngarso Sung Tulodo

Kesadaran haruslah dimulai dari puncak. Pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang -- orang di sekitarnya. Kepemimpinan tidak hidup di ruang hampa yang statis, melainkan di ruang waktu yang dinamis dan bergerak dalam interaksi berbagai ide dan pikiran. The people who are crazy enough to change the world are the ones who do. Seorang pemimpin adalah orang yang penuh ide brilian, inovatif, pekerja keras, mencari solusi, dan seorang pengambil risiko serta pengambil keputusan yang ulung.


Orang-orang di sekitar pemimpin, orang yang bekerja bersama, tidaklah bekerja untuk seseorang, melainkan untuk kemajuan dan kepentingan kolektif melalui peran masing-masing secara profesional. Oleh karena itu, keteladanan pertama seorang pemimpin adalah dengan menunjukkan konsistensi dan keteguhan dalam mencapai tujuan bersama tersebut, serta memberikan sikap keterbukaan dan ruang bagi setiap orang untuk maju dan berkontribusi. Keteladanan menjadi sebuah gaya hidup dan sikap yang viral, yang tumbuh jauh melewati batas waktu dan ruang. 

Ing Madyo Mbangun Karso

Di tengah-tengah, pemimpin harus mampu menjadi inspirasi bagi lingkungannya. Nilai ini penting untuk tumbuh di FKUI, karena setiap insan civitas akademika FKUI merupakan bagian dari anggota masyarakat yang disiapkan menjadi pemimpin, sumber solusi. Dengan semangat dan suasana membangun sesama itulah, FKUI harus dibangun.

Tut Wuri Handayani

Pepatah ini sangat erat kaitannya dengan falsafah pendidikan. Seorang pemimpin dan pendidik harus pandai memainkan perannya, di mana pada suatu ketika memposisikan diri di belakang, lalu mendorong orang-orang di sekitarnya untuk mengambil peran terbaik dalam bidangnya masing-masing. Di sinilah titik di mana kepemimpinan mulai menuai hasil, yaitu melihat para calon pemimpin lainnya tampil, menjadi insan FKUI yang dibanggakan. Please be SMART with us and get SMARTER than us, filosofi ini harus menjadi budaya bagi setiap pendidik atau pengajar dengan orientasi menjadikan muridnya lebih baik serta lebih pintar dari gurunya.

Dokter sebagai pemimpin masyarakat

Pendidikan kedokteran saat ini perlu beradaptasi terhadap kemajuan pesat teknologi, health literacy masyarakat dan kesibukan aktifitas para klinisi. Untuk mengantisipasi kondisi ini perlu dilakukan standarisasi dan personalisasi luaran pembelajaran, integrasi pengetahuan dan pengalaman klinik, pengembangan inovasi serta pembentukan identitas profesional. Dokter menjadi garda terdepan dalam memimpin masyarakat untuk kualitas hidup dan kesehatan yang lebih baik, Perannya dalam mengkampanyekan hidup sehat berlangsung sepanjang masa, layaknya guru bagi masyarakat.

Pengembangan sistem jaminan kesehatan nasional di Indonesia mengubah pola pembiayaan kesehatan menjadi pre-service atau kapitasi. Kondisi ini perlu diantisipasi dalam sistem pendidikan kedokteran kita terutama terkait dengan perilaku profesionalisme dalam menghadapi pasien.

Sebagai "generasi Z" mahasiswa kedokteran saat ini memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi digital yang dapat memberikan manfaat dalam proses pendidikan. Kondisi jauh berbeda ditemui pada sebagian besar dosen yang merupakan generasi baby boomers sehingga kerap kali memiliki masalah dalam penguasaan teknologi digital dan membatasi komunikasi teknologi antara mahasiswa dan dosen. Untuk mengatasi kelemahan ini, pelatihan serta pendampingan penguasan teknologi digital untuk dosen perlu dilakukan. 

Pengembangan modul inovasi, kepemimpinan, entrepreneurship dan ilmuwan 

Dokter perlu memiliki jiwa kepemimpinan, inovasi dan entrepreneur yang kuat guna mendukung pencapaiannya dalam memberdayakan masyarakat. Modul pembentukan karakter terpadu (MPKT) perlu mengakomodir pentingnya hal tersebut di atas. Disamping itu, penerimaan mahasiswa baru merupakan salah satu aspek penting untuk mendapatkan calon mahasiswa dengan karakter yang kuat karena itu perlu dilakukan penambahan proses wawancara dalam seleksi kandidat mahasiswa FKUI. 

Kebutuhan dokter sebagai ilmuwan diperlukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Paling tidak 25-30% lulusan FKUI diharapkan akan menjadi tulang punggung dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia membutuhkan penguatan dan pembangunan ilmu dan teknologi kedokteran sebagai bagian ketahanan dan kemandirian bangsa di tengah era globalisasi dan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Kepemimpinan FKUI perlu berkomitmen untuk meningkatkan peran FKUI dalam percaturan tingkat nasional dan internasional. Hal ini akan dilakukan melalui keterlibatan staf FKUI sebagai pembicara dalam forum resmi organisasi profesi atau kedokteran internasional, keterlibatan staf FKUI dalam organisasi nasional, regional maupun internasional, seperti IDI, WHO atau organisasi profesi internasional, serta meningkatkan produksi usulan kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan.

Kiprah FKUI dalam berkomitmen untuk membangun ketahanan dan kemandirian bangsa di bidang kesehatan akan ditunjukkan melalui penelitian pengembangan obat dan alat kesehatan buatan dalam negeri, pembangunan AHS UI -- IMERI sebagai kekuatan industri kesehatan Indonesia dan peran serta dalam penempatan tenaga dokter profesional di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk itu, diperlukan pembangunan sistem organisasi FKUI yang efisien dan efektif, re-branding dan re-packaging program studi FKUI, serta pembangunan sistem administrasi keuangan terpadu FKUI (SAKTI). Sudah tidak bisa ditawar lagi bahwa pengembangan program dan proses pendidikan harus jeli membaca kebutuhan serta perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Oleh karena itu FKUI harus menjadi organisasi yang sensitif serta cepat tanggap merespons (SENSE AND RESPONSE ORGANIZATION) setiap perubahan di tengah masyarakat.

Kita tidak punya pilihan lain, selain maju bersama, melalui kepemimpinan yang efektif dan efisien untuk mewujudkan cita-cita : MEMBANGUN INDONESIA, DARI FKUI, sebuah kampus perjuangan yang akan bertransformasi menjadi Pusat Inovasi Kesehatan Indonesia. 

Berbekal nilai kepemimpinan yang baik, kita menyiapkan agar semua sumber daya FKUI bisa maju bersama dan FKUI menjadi lokomotif bagi semua untuk maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun