Mohon tunggu...
Atika Hayati
Atika Hayati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pejuang pena

Tak ada yang mustahil jika Allah telah berkehendak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merajut Harapan

3 November 2022   16:01 Diperbarui: 3 November 2022   16:02 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Assalamu'allaikum" salam Syila ketika menjenguk Ella di rumah sakit dengan membawa beberapa bingkisan untuk anak kedua kakak iparnya "Barokallah ya kak Ella, semoga anak keduannya menjadi anak yang sholihah, bahagia dunia akhirat"

"Aamiin, terimakasih tante Syila do'anya. Oya kapan nih tante kasih aku adek?" kata Ella sambil memainkan tangan anaknya.

"Do'akan tante ya adek bayi semoga segera Allah kasih" jawab Syila sambil mencubit pipi bayi tersebut, sudah kesekian kali Syila ditanya terkait momongan, selalu ia jawab dengan senyuman dan minta do'a. Tak dapat dipungkiri meski ia terlihat baik-baik saja, akan tetapi hatinya rapuh. Ada rasa iri ketika melihat pasangan yang langsung dikaruniai buah hati tanpa harus menunggu bertahun-tahun.

"Tante yusuf sudah punya adek, jadi kapan tante kasih adek baru ke Yusuf?" celetuk Yusuf

"Syil, seorang wanita akan menjadi wanita sempurna tatkala ia bisa memberikan keturunan untuk keluarganya, jadi tak usah ditunda untuk memiliki momongan" kata ibu mertua Syila

"Sudahlah Bu, kami masih ingin menikmati masa pengenalan kami, Ibu tahu sendiri kalau aku dan Syila tak pernah pacaran, jadi apa salahnya jika kami menikmati masa pacaran setelah menikah" Rakha mencoba mencairkan suasana, ketika melihat istrinya tidak nyaman dengan situasi seperti itu. Akhirnya topikpun beralih dengan si cantik adek bayi dan tingkah manja Yusuf.

Keceriaan seketika muncul diwajah mereka melihat tingkah polos sang bayi dan capernya Yusuf, karena ia merasa sudah ada saingannya.

"Bu, kak Ella kami pamit dulu ya, salam ke Ayah sama Ayahnya anak ini" pamit Rakha sambil mencubit pipi Yusuf gemas.

"Ia, hati-hati di jalan" jawab ibu Rakha sambil mengulurkan tangan kanannya.

***

"Mikirin apa sih dek, kok serius banget" tanya Rakha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun