Mohon tunggu...
Setiyo Agustiono
Setiyo Agustiono Mohon Tunggu... Konsultan - trainer

trainer, assesor

Selanjutnya

Tutup

Money

Masih Banyak yang Belum Lihat Pentingnya Revitalisasi SMK dalam Peningkatan Sektor Ekonomi

11 Oktober 2017   15:42 Diperbarui: 11 Oktober 2017   16:14 2423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang menghubungkan, menjodohkan, antara sekolah dan Industri (pendidikan sistem ganda/dual system) dengan memberikan pelajaran di sekolah dan melatih siswa di Industri dengan waktu yang cukup agar memiliki kebiasaan bekerja (kompetensi) untuk dapat memasuki dan berkembang pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan serapan tenaga kerja.

Untuk memahami pendapat di atas, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, yang menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing bangsa. Inpres tersebut menugaskan semua kementerian, gubernur untuk bekerja secara terintegrasi untuk membuat peta jalan pengembangan SMK; menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan DUDI melalui pelaksanaan pendidikan sistem ganda (dual system) supaya lulusan SMK mempunyai kompetensi dan produktivitas sesuai keinginan pengguna lulusan SMK (DUDI).

Saat ini yang ada hanya pergerakan pada masing-masing kementrian(tidak terintegrasi) dan belum ada pemetaan jalan pengembangan SMK yang dikaitkan dengan potensi daerah dan kebutuhan investasi, atau menciptakan format suppy tenaga kerja lulusan SMK yang berdaya saing tinggi dengan kompetensi bertindak sesuai teknologi saat ini.

Semua tahu bahwa tujuan pendidikan kejuruan (SMK) sangat berhubungan dengan mempersiapkan seseorang untuk bekerja dan dengan kompetensi yang dibutuhkan DUDI, tetapi pola SMK saat ini masih jauh dari tujuan itu.

Dapat dikatakan pendidikan kejuruan (SMK) adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja DUDI dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, berarti bahwa SMK harus dapat bermitra dengan DUDI dan siswa SMK yang berlatih di DUDI bukan hanya prakerin 3 bulan dengan kurikulum yang belum sinkron pada DUDI (ini yang terjadi).

Kondisi saat ini SMK masih berjalan ditempat dari sudut pandang Inpres no.9 tahun 2016, karena masih banyak tidak melihat bahwa:
(a) Jika SMK-DUDI berkembang dengan baik, lulusan SMK akan mempunyai kemampuan dalam rangka memenuhi kebutuhan/kesempatan kerja yang sedang dan akan berkembang pada daerah tersebut. (b) Lulusan SMK merupakan tenaga terdidik, terlatih, dan terampil serta menunjang daya saing SDM dalam era persaingan global saat ini.

(c) Lulusan SMK mampu mengikuti menyesuaikan dengan perubahan teknologi, atau peningkatan teknologi di daerah-daerah yang menunjang pengembangan ekonomi daerah. (d) Lulusan SMK juga berdampak sebagai pendukung pertumbuhan industri Menengah dan Kecil di daerah. (e) Lulusan SMK akan mengurangi angka pengangguran dan kriminalitas. (f) Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara melalui kemampuan Investasi yang tertunjang dari fasilitas penyediaan SDM kompeten.

Jika kita terlambat membenahi SMK berarti setiap tahun akan menambah peningkatan pengangguran karena lulusan SMK tidak mempunyai kompetensi dan tidak ada serapan tenaga kerja dari DUDI, berarti menjadi beban ekonomi.....mari kita segera merevitalisasi dengan kerja nyata secara terintegrasi bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun