Mohon tunggu...
sagalabro
sagalabro Mohon Tunggu... Kaum Marjinal -

Uang bukanlah segalanya, tapi uang bisa membeli segalanya dan segalanya butuh uang, sehingga karena uang kita kenyang, tapi ingatlah ini, uang bisa jadi bumerang, dan kita bisa hancur karena uang, tidak ada lagi rasa sayang, yang ada hanya perang. - Marginal Class -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awas ada Hoaks di pemilu

12 April 2018   13:18 Diperbarui: 3 Mei 2018   15:44 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan april 2018, setahun lagi menuju pesta demokrasi terbesar di negara kita yang kita cintai ini. Tentunya pesta demokrasi ini tidaklah dengan secara tiba tiba diadakan, namun pastinya melalui rencana rencana yang sudah sejak lama disusun agar berjalan lancar, aman, dan damai dalam pelaksanaannya. 

Banyak calon-calon yang sudah mulai berani muncul untuk tampil unjug gigi didepan publik dengan mengusung semboyan semboyan tertentu ataupun dengan ciri khasnya masing masing. Ada yang bergerak di bidang perekonomian dengan cara menjual beragam aksesoris, ada yang bergerak di bidang sosial dengan memberikan bansos (bantuan sosial) dan kegiatan relawan, dan masih banyak lagi yang dapat kita lihat di sekitar kita.

Cara cara tersebut merupakan sebuah kegiatan yang positif jika tentunya dilakukan secara benar dalam hal ini mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh Panwaslu (Panitia Pengwas Pemilu) dan dilakukan secara tepat dalam hal ini sesuai dengan jadwal jadwal kampanye.

Namun, semakin dekatnya pemilu tentu semakin banyak rintangan yang akan dihadapi. Langsung saja gue sebutin rintangan terberat dan terbesar yaitu, banyaknya tersebar berita berita bohong (hoaks) yang mungkin akan dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu dengan tujuan tertentu pula. Penyebaran berita berita hoaks ini sangat cepat bisa tersebar di masyarakat, tidak perlu hitungan jari, ataupun ramalan primbon, cukup dengan waktu beberapa detik saja sudah bisa viral di tanah air kita ini.

hoaks disini bukan lah menyerang negara kita secara fisik saja, namun menyerang bagian NON-FISIK dari negara kita. Mungkin agak sedikit sulit dipahami jika belum dijelaskan.

Nah, fisik itu saya ibaratkan seperti seorang ibu yang memukul anaknya karena ketidaksengajaan sang anak yang menjatuhkan vas bunga kesayangan sang ibu. Vas bunga disini adalah fisik itu sendiri.

Dan, kalau bagian NONFISIK itu sendiri merupakan dampak yang diterima oleh anak tersebut. Pada bagian fisik tadi sudah dijelaskan bahwa sang ibu memukul si anak karena telah menjatuhkan vas bunga kesayangan si ibu. Dampak pemukulan tersebut kepada si anak adalah akan menimbulkan rasa benci kepada si ibu karena telah memukulnya dan itu merupakan bagian dari NON FISIK itu sendiri.

Kita tahu sendiri bahwa vas bunga yang pecah itu masih bisa diganti dengan yang baru, tapi jika dampak psikologis itu sulit untuk dipulihkan kembali. Seperti halnya di tanah air kita ini, dengan memuncukan kabar hoaks yang berbau SARA pastilah sangat cepat direspon oleh masyarakat ataupun beberapa kelompok. 

Kemudian respon yang ditimbulkan yaitu dengan membuat demo demo yang mungkin akan menimbulkan kerusakan fasilitas fasilitas umum yang biasa kita lihat di tv seperti pagar bangunan tertentu ataupun halte. Pagar dan halte bisa diperbaiki dengan cepat dan tidak membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang terlalu besar. Namun, dikhawatirkan bukanlah rusaknya fasilitas umum tersebut, melainkan RUSAKNYA MORAL DAN ETIKA atau bisa kita bilang PSIKOLOGIS masyarakat atau kelompok tersebut akibat mendengar, membaca, ataupun melihat berita hoaks.

Apalagi, kurang lebih setahun lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi terbesar di Negara kita tercinta ini. Jangan sampai berita berita hoaks merusak kerukunan dan tali persaudaraan kita yang telah lama dibangun dan diperjuangkan oleh pahlawan pahlawan kita terdahulu. Jadi, jangan mudah untuk percaya terhadap suatu berita yang mungkin belum kita tahu sumber kebenarannya, jangan juga mudah terprovokasi oleh uang dan barang barang yang dibagi bagikan secara mudah.

Video cara menangkal berita hoaks:


Gue juga tahu, gak mudah untuk cari uang di Tanah Air kita ini, namun gak pake dengan cara cara instan juga untuk mendapatkannya, kita masih bisa BERDOA dan BERUSAHA untuk mendapatkan uang,

Gue juga tahu, INDONESIA itu terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan adat. Namun keberagaman tersebutlah yang dulu menciptakan kita menjadi sepemikiran dan seperjuangan untuk menjadi INDONESIA.

Jadi, kalau anda sekalian sudah merasakan terprovokasi oleh berita berita hoaks dan pihak pihak terntentu ataupun melihat teman, keluarga, orangtua, tetangga, tukang bangunan, tukang sayur, tukang ojek, tukang ledeng, nelayan, petani, supir, pengamen, tukang sapu, pedagang, pengusaha, wiraswasta, pegawai negeri, anak kecil umur 3 tahun, anak kecil umur 4 tahun, anak kecil umur 5 tahun, dst, tolong ingatkan kembali mengenai tali tali persaudaraan kita sebagai BANGSA INDONESIA agar kita menjadi masyarakat ANTI HOAKS dan ANTI PROVOKASI.

BONUS: 


TERIMA KASIH.

Sumber: Youtube

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun