Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

7 Tips Bagi Orangtua: Karakter, Kepribadian, dan Kesuksesan Anak Tergantung Hal Ini

26 Juni 2020   21:36 Diperbarui: 26 Juni 2020   21:46 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Seorang anak tampak kesal saat dinasehati oleh orang tuanya. (Sumber : halodoc.com).

Akan menjadi seperti apa seorang anak, itu tergantung didikan orang tuanya karena buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Anak akan mencontoh peragai orang tuanya. 

Beberapa kasus yang saya amati, anak akan cenderung menjadi pemarah dan pemberontak mengikuti lingkungan keluarganya. Maka orang tua sebagai rumah pertama bagi anak harus pandai-pandai dalam menentukan karakter anak. 

Seorang anak dapat dengan mudah memahami dan mengamati apa yang terjadi di lingkungannya. Jangan menganggap remeh seorang anak kecil, mereka bahkan dengan mudah mampu mengingat kejadian tertentu. 

Hal ini bisa menjadi trauma jika yang dilihat adalah sesuatu yang buruk. Jadi berhati-hatilah dengan ucapan dan perbuatan, itu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Bahkan akan mempengaruhi karakternya. 

Berikut beberapa tips penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak (berdasarkan mata pengamatan selama mengajar di kelas dan lingkungan sekitar) :

1. Memberi Contoh yang Baik

Anak adalah seorang peniru ulung. Ia akan mencontoh apa yang dilihatnya. Jika ayah dan ibunya pemarah, kasar, ingkar janji, dan tidak jujur maka sang anak pun akan mencontohnya.

Seorang anak bercerita pada saya, ia dijanjikan akan diberi sepatu saat ulang tahunnya. Kemudian dihari ulang tahun, ia menagih janji sang ayah. Namun ayahnya berkata, "Uang ayah habis, bulan depan saja ya."

Baiklah, sang anak pun bersabar menunggu bulan berikutnya. Saat tiba waktunya, ia kembali menagih janji sang ayah. Namun ia mendapatkan jawaban yang sama. 

Jika berjanji pada anak, maka tepatilah. Anak tersebut tentunya sudah berharap. Ketika ia tidak mendapatkannya, maka ia akan kecewa dan merasa sudah dibohongi. Hal ini akan akan menjadi contoh yang buruk bagi anak. Orang tuanya saja bisa berbohong, apalagi anaknya. 

Jika ingin anak memiliki sifat lemah lembut, penurut, jujur, dan baik maka berilah ia contoh yang sepadan. 

2. Tidak Memarahi Anak dengan Cara Mencela dan Membentak 

Suatu ketika saya pernah mendengar seorang anak dimarahi dan dibentak oleh orang tuanya ketika berbuat salah dan berkata, "Dasar anak syai***! Tidak tahu di untung!". Semua nama hewan pun disebutkan. 

Jangan lakukan itu!. Karena itu akan mempengaruhi mental anak, bukannya menyelesaikan masalah malah akan membuat anak takut dan pembangkang. Melansir dari Hellosehat.com (26/06/2020), dampak anak yang terlalu sering dibentak oleh orang tua adalah :

1. Anak tidak akan mendengarkan perkataan dan nasehat orang tua

2. Anak merasa tidak berharga

3. Anak akan merasa tertindas

4. Hubungan orang tua dan anak akan semakin renggang

5. Anak tidak akan menghormati orang tua

6. Menciptakan perilaku yang sama pada anak di masa depan

Hal yang paling berbahaya adalah dampak keenam. Anak akan trauma, akan mengalami gangguan perilaku bahkan akan depresi terhadap perlakuan orang tuanya. Tidak ada yang bisa menjamin, anak tidak akan melakukan hal sama di masa depan nanti. 

Bisa jadi anak akan melakukan hal yang sama seperti orang tuanya. 

3. Mencari Waktu yang Tepat untuk Memberi Nasehat 

Tips yang ketiga sepertinya berkaitan dengan nomor dua. Ketika ingin menasehati anak, lakukanlah di waktu dan tempat yang tepat. Tujuannya untuk menjaga perasaan anak.

Saya perihatin sekaligus kesal ketika melihat seorang anak dimarahi di tempat umum. Hal itu bisa membuat anak malu dan berbalik kesal pada orang tuanya.

Carilah waktu dan tempat serta cara yang tepat untuk menasehati anak. Misalnya, saat dalam perjalanan dengan anak. Ketika sedang makan dan ketika anak sakit bisa dijadikan pilihan untuk menasehati anak. Ia akan sedikit lebih tenang. 

Saat-saat seperti itu menjadi waktu yang intens untuk berbicara dengan anak dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dan berdiskusi tanpa membuat malu dan menekan anak. 

4. Bersikap Adil 

Jika memiliki anak lebih dari satu, maka berlaku adil lah terhadap semuanya. Baik itu pemberian mau pun perlakuan. Jika adik diberi baju, maka kakak pun harus diberi. 

Hal terpenting, beri mereka perlakuan yang sama. Jangan hanya memuji salah satunya. Itu akan menyebabkan kecemburuan pada anak. Dampak lainnya, hubungan anak tersebut dan saudaranya akan menjadi buruk. Karena ia merasa dibedakan dengan saudaranya.  

5. Memberikan Hak Anak

Penuhilah hak anak. Kebutuhan sehari-hari (mainan, jajanan) maupun kebutuhan sekolahnya. Jangan sampai saat anak meminta untuk dibelikan buku sekolah, orang tuanya mengeluh. 

Seorang anak tidak hanya membutuhkan uang namun ia juga butuh perhatian. Beri anak perhatian kecil seperti bertanya, "Bagaimana sekolahmu hari ini?, Ada PR tidak?, Kamu sudah makan?".

Pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti itu akan membuat anak merasa diperhatikan dan diperdulikan oleh orang tuanya. 

6. Mengarahkan dan Membantu Anak Belajar Agama 

Jangan menyerahkan sepenuhnya tugas mengarahkan dan membantu anak belajar agama hanya di sekolah saja. Orang tua juga punya andil dalam hal ini. Bantu dan arahkan anak untuk belajar tentang agama.

Ingatkan anak untuk beribadah dan ajarilah anak bagaimana cara beribadah, itu tugas orang tua. Orang tua sebagai pengontrol anak, baik dan buruknya anak tergantung pada didikan orang tuanya.

7. Mendoakan Kebaikan Anak

Biasanya ketika orang tua marah, mereka kerap berkata tidak semestinya. Usahakan dan hindarilah berkata buruk pada anak saat sedang marah karena itu akan menjadi doa bagi anak. Masih ingat cerita Malin Kundang yang berubah menjadi batu saat ibunya murka? 

Maka doakan kebaikan untuk sang anak. 

Jika ia nakal, melakukan kesalahan, membuat kecewa orang tua, doakanlah anak tersebut agar segera bertaubat. Keberhasilan atau kesuksesan seorang anak juga tergantung doa dan ridha orang tuanya.

***$y 26 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun