dr Andreas mengungkapkan mimpi merupakan sebagian kenangan, luapan emosi nyata kita, misalnya mimpi ketemu mantan maka ketika bangun tidur akan sumbrigah. Jika bermimpi tentang kesedihan dan membuat menangis, bisa jadi ketika bangun akan menangis beneran. Jadi faktor memori atau kenangan berpengaruh terhadap mimpi seseorang, kenangan yang muncul dalam mimpi tersebut random, bisa muncul yang mana saja.Â
dr Andreas juga menyebutkan bahwa tidak ada pertanda seseorang mengalami gangguan jiwa meskipun sering terbangun dalam keadaan menangis (jika pada kenyataannya tidak merasa mengalami apa pun, hanya sekedar mimpi). Namun jika terus saja terjadi secara berulang, orang menangis dalam tidur mungkin memiliki trauma yang sangat menyedihkan seperti kehilangan anggota keluarga yang dikasihi.Â
dr Andreas juga menyarankan hal yang sama dengan dr Alyssa, untuk mengobati seseorang yang sering menangis saat tidur adalah dengan menghilangkan rasa sedih tersebut, bisa melalui psikolog atau curhat dengan orang yang dipercaya sehingga kenangan akan kesedihan tersebut hilang.
Jadi, menangis saat tertidur merupakan pertanda kesialan akan datang itu adalah mitos. Namun bisa jadi merupakan pertanda kesedihan mendalam yang terbawa hingga ke dalam mimpi, hal ini bisa diobati dengan berkonsultasi pada psikolog atau curhat. Bukan berarti pula kamu benar sedang mengalami depresi.Â
Menangis saat tidur merupakan bentuk respon psikologis tubuh terhadap kehidupan di dunia nyata, agar tidak mengalami mimpi yang menyedihkan sehingga membuat kamu menangis saat tidur, maka kamu perlu :
- Berwudhu sebelum tidur karena dapat merilekskan otot sebelum beristirahat.
- Membersihkan tempat tidur. Bisa saja ada serangga dan hewan lainnya yang menempel, sehingga dapat mengganggu kenyamanan kamu saat tidur.
- Berdoa, tujuannya agar mendapat perlindungan dari Allah dan di jauhkan dari mimpi buruk.Â
Sumber :
detik.com
alodokter.com
islampos.com
***$y 14 Juni 2020