Mohon tunggu...
Safira liliana
Safira liliana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa uin walisongo

Sekian dan Terimakasih 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh terhadap Pendidikan Karakter Anak di Era Milenial

20 April 2021   21:24 Diperbarui: 20 April 2021   22:07 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Dhedy yuliawan, Taryatman (2020:1501) Dalam teori ekologi perkembangan di pengaruhi oleh lingkungan dapat memberikan dampak perilaku pada individu, artinya lingkungan sangat mempengaruhi perilaku anak, baik itu lingkungan sekolah, keluarga atau masyarakat. Karakter sendiri adalah tabi'at, yaitu sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku yang membedakan seseorang dari yang lainnya. Menurut Bennis (1998) karakter adalah sesuatu yang secara esensial menjelaskan siapa kita. Sedangkan menurut Covey (1998) adalah apa yang secara mendasar menentukan seorang sebagai dirinya. Dalam the Oxford English Reference Dictionary, kata caracter di artikan sebagai sekumpulan kualitas atau karaktristik, diartikan juga sebagai kekuatan moral (Sukiyat,2020,1). Pendidikan karakter sekarang sudah menjadi pekerjaan rumah bersama karena tidak hanya sekolah yang yang mengambil peran dalam pembentukan pendidikan karakter tersebut. Bahkan keluarga dan masyarakat menjadi bagian penting untuk melaksanakan pendidikan karakter tersebut, hal tersebut dikarenakan pembentukan karakter tidak serta merta dapat dimunculkan maupun di ubah. Melainkan karakter pada anak di dapatkan melalui proses yang di lakukan sejak dini yang melibatkan berbagai faktor pendukung dan permasalahan yang terjadi, karakter bersumber pada mikrosistem anak diantaranya orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat ( Listiana Ulya etal.,2013,p,416). Seperti yang sudah di uraikan di atas bahwa pendidikan karakter tersebut dapat di maknai nilai-nilai yang dimiliki individu yang akan di cerminkan pada perilaku yang di implementasikan dalam perilaku individu saat berinteraksi dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, lingkungan, dan perbuatan berdasarkan norma agama , hukum, tata kerama, budaya, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan (Tobroni, 2012).     

            Keluarga adalah pendidikan pertama yang di peroleh anak, karena anak lahir dari ibu dan ibu adalah madrasah pertama seorang anak. Sejak lahir anak bayi sudah di ajar kan bagaimana cara untuk berbicara, duduk, berdiri, berjalan dan ilmu lainnya, walaupun ibu yang melahirkan di sini peran ayah juga sangat mempengaruhi. Dari situ lah akan terciptanya karakter, sampai anak sebelum masuk usia sekolah, setelah anak memasuki usia sekolah otomatis anak akan mendapatkan pendidikan dari gurunya .

            pendidikan karakter dalam keluarga sama dengan perilaku pembiasaan di suatu keluarga tersebut, apapun yang di lakukan dan di kerjakan orang tua anak akan mengikutinya karena pepatah bilang apabila buah jatuh pasti tidak jauh dari pohonnya. Orang tua juga perlu membimbing dan selalu mengawasi anak-anaknya saat bermain, misalnya saat anak bermain HP orang tua wajib mendampingi, khususnya pada anak-anak yang masih belum bisa membedakan apakah itu baik untuk di lihat atau tidak. Orang tua juga harus menanamkan pengajaran agama seperti mengajak dan membiasakan anak mengaji setiap setelah magrib dan mengajak anak ke masjid yang bertujuan agar anak terbiasa.

            Dalam hal ini orang tua jangan sampai ada jarak atau mis komunikasi dengan anak, tak lain bertujuan agar apabila anak memiliki masalah atau persoalan anak bisa dengan senang hati menceritakan masalah itu kepada orang tua, jika hal ini terjadi dampak buruk yang dapat terjadi adalah anak dapat merasa tertekan karena dia selalu memendam masalah dia sendiri tanpa menceritakan kepada orangtuanya, atau bahkan anak akan mencari tempat untuk menceritakan masalahnya tersebut, dan disini orang tua tidak akan pernah tau apa yang anaknya rasakan. Anak yang memiliki orang tua seperti itu bisa jadi dia akan merasa tertekan bahkan dapat mengakibatkan depresi. Sebaiknya sebagai orangtua yang baik harus menghindari perbuatan itu demi kebaikan tumbuh kembang karakter anak.

            Akibatnya anak yang kurang pengawasan orang tuanya akan lebih tinggi resiko nya berdampak pada bergeser nya karakter anak yang mengakibatkan anak akan susah di atur dan mudah terjerumus ke perbuatan" yang buruk atau menyimpang. Adapun perbuatan/ kasus yang menyimpang tersebut antara lain mabuk mabuk kan, tawuran antar pelajar, pencurian, terjadinya hamil di luar nikah, dll.

            Amrulloh (2014:37-39) menjelaskan dalam rangka memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter, baik di dalam keluarga, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, pemerintah sebenarnya telah mengidentifikasi  18 (delapan belas) nilai yang bersumber dari agama, budaya dan falsafah bangsa, nilai-nilai yang di kembangkan dalam pendidikan karakter tersebut jika di deskripsi kan sebagai berikut:

Religius, adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran yang di anut nya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Jujur, adalah perilaku yang di dasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.

Toleransi, adalah sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan orang lain yang berbeda darinya.

Disiplin, adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Kerja keras, adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan , belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun