Mohon tunggu...
safira aprilia
safira aprilia Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa Teknologi Pangan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Staphylococcus aureus dalam Produk Pangan: Ancaman Tersembunyi dari Makanan yang Tercemar

23 Juli 2025   16:50 Diperbarui: 23 Juli 2025   16:49 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
staphylococcus aureus

Keracunan pangan akibat Staphylococcus aureus sering terjadi secara mendadak karena toksin yang dihasilkan cepat memicu gejala, seperti muntah dan diare, hanya dalam 6–10 jam setelah makanan dikonsumsi. Salah satu contoh nyata terjadi pada kasus keracunan ayam ricarica di Purworejo, di mana 87,6% peserta acara mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan tersebut dan hasil laboratorium mengonfirmasi S. aureus sebagai penyebabnya. Kasus seperti ini menunjukkan bahwa makanan yang disimpan terlalu lama pada suhu ruang dapat menjadi media berkembangnya bakteri dan input toksinnya (Ikrila et al., 2025). Ancaman semakin tersembunyi karena gejala bisa muncul cepat dan gejalanya bisa disamakan dengan penyakit umum. Hal ini menegaskan pentingnya pengawasan suhu penyimpanan dan kebersihan dalam penanganan makanan.

Mencegah Kontaminasi Staphylococcus aureus Pada Makanan

Berikut adalah beberapa cara mencegah kontaminasi Staphylococcus aureus pada makanan agar tetap aman dikonsumsi:

1. Cuci tangan dengan sabun

Cuci tangan sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan. Ini penting karena S. aureus hidup di kulit dan saluran pernapasan manusia.

2. Gunakan peralatan yang bersih

Pastikan alat masak dan wadah penyimpanan dicuci dengan baik. Hindari menggunakan alat yang sudah terkontaminasi silang.

3. Simpan Makanan pada Suhu yang Tepat

S. aureus tumbuh cepat pada suhu 20–40°C. Simpan makanan matang di bawah 5°C atau panaskan kembali di atas 60°C.

4. Hindari Menyimpan Makanan Terlalu Lama di Suhu Ruangan

Jangan biarkan makanan matang berada di suhu ruang lebih dari 2 jam. Enterotoksin S. aureus tahan panas, jadi meskipun dipanaskan ulang, toksinnya tetap berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun