Mohon tunggu...
Syarifah Safina A. Alaydrus
Syarifah Safina A. Alaydrus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Halo! Saya adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Saya memiliki ketertarikan dalam dunia desain, khususnya pada bidang desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iklan Subway dan Teori Dramatisme: Emang Nyambung?

24 November 2023   18:41 Diperbarui: 24 November 2023   19:23 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak kenal dengan Subway? Waralaba restoran cepat saji multinasional Amerika yang mengutamakan menjual sandwich, wrap, salad, dan minuman yang sudah mendunia. 

Bahkan kini terhitung sudah sebanyak 37.000 cabang global milik Subway per-akhir 2022 lalu. Banyaknya cabang yang dimiliki oleh Subway menunjukkan keberhasilannya dalam memasuki pasar internasional melalui berbagai macam bentuk pemasaran, salah satunya menggunakan iklan berbentuk video. 

Iklan berbentuk video ini disiarkan oleh seluruh cabang (per-negara) Subway di seluruh dunia, termasuk Korea dan Indonesia. 

Jika ditilik lebih lanjut, commercial video yang disiarkan melalui kanal YouTube masing-masing negara ini sebagian besar memiliki persamaan, yakni selalu terdapat storyline didalamnya. Dalam satu iklan, terdapat satu storyline dan bahkan terkadang memiliki serial lanjutan seperti milik Amerika Serikat. Beberapa iklan ini juga dikemas dengan pengambilan gambar yang apik, dan jalan cerita yang dramatis. 

Iklan Subway Korea Selatan

Iklan yang segala tokohnya diperankan oleh aktor Kang Tae Oh ini menyuguhkan storyline yang menarik untuk mengiklankan menu baru yang dimiliki oleh Subway yakni Italian B.M.T dan juga memperkenalkan menu rekomendasi andalan dari Subway. 

Kang Tae Oh dalam iklan ini memerankan tokoh pelayan yang ramah, pelanggan yang melankolis, pelanggan yang berprofesi sebagai tentara yang tegas, pelanggan kutu buku yang sangat teliti dan gugup, serta pelanggan remaja yang sedikit kasar.

Iklan dimulai dengan disapanya pelanggan melankolis oleh pelayan sambil menanyakan menu yang hendak dipesan. Alih-alih menjawab, pelanggan tersebut malah bertingkah aneh dengan berkata, "Apa kamu harus bertanya untuk memastikan? Jika kamu tidak bertanya, saya tidak akan dilayani dengan cepat?" dengan nada suara sayu dan juga tambahan editing lampu minimalis yang semakin mendramatisir. 

Kemudian pelanggan kedua masuk, yakni seorang tentara yang juga hendak memesan. Sebelum menyebutkan menu yang ingin dipesan, tentara itu  menyebutkan nama serta dari mana dirinya berasal. Dengan suara, mimik wajah, dan gestur yang tegas pelanggan tersebut menyebutkan pesanannya dan segera berlalu.

Pelanggan kutu buku yang gugup sudah mendengarkan dan mencatat seluruh menu yang dipesan oleh lelaki melankolis dan si tentara tegas. Akhirnya dirinya memutuskan untuk memesan menu yang sama dengan kedua pelanggan tadi dengan tergagap-gagap kepada pelayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun