Maros, 27 Juli 2025 - Desa Wisata Wanua Waru, yang terletak di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dikenal sebagai surga tersembunyi yang menyimpan potensi wisata luar biasa. Dari kegelapan bersejarah di Leang Panning, tempat ditemukannya kerangka perempuan prasejarah berusia 7.200 tahun bernama Besse, hingga Air Terjun Tuli Baruttung dengan tiga tingkatan keindahannya yang menyegarkan. Ditambah lagi panorama hijau Bukit Kacicu dan sensasi menantang Paralayang Batu Massong yang menggoda para pecinta adrenalin.
Namun, di balik kekayaan tersebut, desa ini belum memiliki sistem navigasi wisata yang memadai. Selama ini, pengunjung hanya bisa menjelajahi berbagai lokasi dengan bertanya langsung kepada warga setempat. Tidak adanya peta wisata resmi membuat banyak wisatawan kesulitan menemukan jalur terbaik untuk mengeksplorasi seluruh potensi desa.
Menanggapi kondisi ini, Syifa Nurul Jannah, mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia dari Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis, yang tergabung dalam KKN Kebangsaan XIII, mengambil langkah inovatif. Ia menyusun dan merancang peta wisata Desa Wanua Waru sebagai upaya memperjelas akses lokasi-lokasi strategis dan mendukung pengelolaan wisata yang lebih rapi.
"Peta ini hadir untuk memudahkan masyarakat lokal maupun wisatawan dalam mengenali dan mengunjungi tiap destinasi unggulan di desa ini. Harapannya, peta ini bisa jadi salah satu penunjuk arah sekaligus penanda potensi wisata yang layak dikembangkan lebih lanjut," ujar Syifa.
Peta wisata tersebut tidak hanya didesain informatif tetapi juga visual menarik, menampilkan ikon-ikon lokasi seperti Leang Panning, Air Terjun Tuli Baruttung, Bukit Kacicu, dan titik terbang Paralayang Batu Massong. Peta dicetak dalam bentuk fisik, dibingkai, dan dipajang di Kantor Desa Wanua Waru. Selain itu, peta juga dipasang pada papan informasi di pinggir jalan sebagai penanda yang dapat dilihat langsung oleh wisatawan dan warga setempat.
Dengan hadirnya peta wisata ini, diharapkan pengalaman berkunjung ke Desa Wanua Waru menjadi lebih terarah dan menyenangkan. Inisiatif ini sekaligus memperkuat kontribusi nyata mahasiswa KKN Kebangsaan XIII dalam membangun desa, tidak hanya dari sisi edukasi dan sosial, tetapi juga dari segi promosi dan tata kelola potensi wisata lokal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI