Maros, 27 Juli 2025 -- Desa Wisata Wanua Waru yang terletak di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, memiliki potensi wisata yang lengkap dan menarik. Mulai dari menelusuri kegelapan bersejarah di Leang Panning, tempat ditemukannya kerangka perempuan berusia sekitar 7.200 tahun yang dikenal dengan nama Besse, menikmati tiga tingkatan keindahan Air Terjun Tuli Baruttung, menjelajahi alam asri Bukit Kacicu, hingga memacu adrenalin dengan paralayang di Batu Massong.
Potensi wisata tersebut perlu dikenalkan sejak dini kepada anak-anak dan masyarakat, khususnya warga Desa Wanua Waru. Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII yang ditempatkan di Desa Wanua Waru berinisiatif membuat majalah edukatif yang ditempatkan di Kantor Desa Wanua Waru, Leang Panning Park, SDN Inpres 1 64 Lappa Warue, dan SMPN Satap 27 Lappa Warue.
Safia Melati Dewi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, menjadi penggagas utama program ini. Ia memberikan edukasi kepada anak-anak melalui pendekatan berbasis komunitas dan menyusun sebuah majalah informatif yang dapat dibaca oleh anak-anak, masyarakat sekitar, serta wisatawan yang berkunjung ke Leang Panning Park. Majalah ini diharapkan menjadi aset baru dalam mengemas informasi Desa Wisata Wanua Waru secara menarik dan mudah dipahami.
Majalah tersebut memuat penjelasan tentang berbagai destinasi utama di Desa Wanua Waru, seperti Leang Panning, sosok prasejarah Besse, Air Terjun Tuli Baruttung, Bukit Kacicu, dan Paralayang Batu Massong. Isi majalah juga dilengkapi dengan foto-foto hasil dokumentasi mahasiswa KKN Kebangsaan XIII, menjadikannya tidak hanya informatif tetapi juga visual dan menarik untuk dibaca.
Penyusunan majalah ini merupakan bentuk fisik dari artikel-artikel informatif yang telah ditulis oleh Safia dan dipublikasikan melalui platform Kompasiana. Mengingat keterbatasan akses internet di desa akibat jaringan yang kurang stabil, majalah ini hadir dalam bentuk cetak agar dapat diakses kapan pun oleh masyarakat.
"Majalah ini memang merupakan program pribadi, dan sebagian besar isinya saya susun sendiri. Namun, proses observasi, eksplorasi, dan pengambilan foto dilakukan bersama tim KKN Kebangsaan XIII di Wanua Waru. Semoga majalah ini dapat menjadi inventaris bagi sekolah, kantor desa, maupun Leang Panning Park, dan bermanfaat dalam jangka panjang," ungkap Safia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI