Salah satu caranya adalah dengan cara teori "Atlas Of Emotions", teori ini diusung oleh seorang psikolog bernama Paul Ekman, dengan memetakan emosi membuat kita mengetahui apa sebenarnya perasaan yang dialami saat ini dan darimana perasaan itu berada dan mengapa kita merasakan perasaan tersebut.
Kenapa kita perlu memetakan emosi?
Dengan melakukan pemetaan ini membantu kita untuk mengenal diri sendiri lebih dekat dan mencari tahu tindakan apa yang bisa dilakukan untuk merespon segala perasaan tersebut. Contohnya ketika kita berada dalam fase depresi, ketika kita sedang merasakan sedih yang sangat banyak.
Kita perlu memetakan emosi dengan cara menjawab beberapa pertanyaan seperti ini, bertujuan untuk membantu kita memperbaiki perasaan.
Mengapa kita merasa sedih? Apakah karena kita mendengarkan lagu yang mengingatkan kita pada masa lalu? Atau karena kita mendengar teman kita berbicara tentang mantan? Apa yang sebenarnya kita rasakan? Apakah kita merasa takut atau kita merasa kosong? Atau karena kita kalah dan kita merasa malu?
Setelah mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut barulah kita bisa mencari tahu tindakan apa sih yang bisa menghubungkan respon perasaan tersebut. Contohnya ketika kamu sudah mengetahui bahwa "oh ternyata aku sedih karena aku merasa kehilangan dirinya", "aku merasa kesepian".
Ada cara untuk merespon perasaan tersebut yaitu dengan mengungkapkan cerita kepada orang lain, menyimpannya sendiri dan mengabaikan perasaan seperti tidak pernah ada perasaan tersebut tentunya yang paling bisa menghubungkan adalah cerita atau berbicara kepada orang lain, bukan hanya sekedar curhat meluap-luap tetapi dengan meminta dukungan dan meminta bantuan orang lain untuk melewati masa sulit yang sedang kita alami. Sebenarnya, kunci untuk segala hal hanya 1 yaitu jangan berbohong dan jujurlah kepada diri sendiri tentang semua perasaan yang kita rasakan.
Jadi, dengan adanya pemetaan emosi bisa membantu kita menyadari kondisi seperti apa sih yang dialami oleh kita saat ini. Kalau kita merasa baik-baik saja, kita bisa menggunakan waktu sebanyak-banyaknya untuk melakukan hal positif yang bisa membuat kita senang tetapi jangan sampai kita memaksakan diri untuk langsung ceria dan langsung baik-baik saja.
Dalam proses kita melangkah ke depan proses untuk move on memang harus kita jalani, tidak bisa jika langsung harus hidup di masa depan ataupun meloncati fase begitu saja, kita perlu hidup di hari ini, besok, berjalan perlahan dan merasakan semua emosi yang ada hingga semuanya akan memudar.
Semoga, setelah kita menjalani ini semua saat membangun hubungan baru akan lebih sehat tanpa menimbulkan perasaan di masa lampau dan semoga kita bisa cepat berani untuk jatuh cinta lagi.
