Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Caroline Kesengsem Ebeg

22 Januari 2021   16:57 Diperbarui: 22 Januari 2021   17:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mas, kenalna kiye dulurku anake uwane nyong jere kepengin ndeleng ebeg seni tradisional Banyumas" Surti memperkenalkan saudara misannya.

"Caroline ..." Caroline mengajukan tangan kanan mengajak  salaman, memperkenalkan sambil membungkuk. Cueng terpana. Anaknya cantik sekali, rambutnya pirang coklat agak merah, kulit resik, putih kinclong. Lha, memang Caroline bule.

"Sugeng, sukanya dipangil Cueng" Sugeng, eh Cueng masih  kesengsem seperti kena  hipnotis dukun ebeg.

            Caroline sepatunya tersandung  botol plastik air  mineral yang dibuang orang sembarangan. Jadi tersadar, lalu melanjutkan jalan-jalannya mengitari lapangan. Empat anak teman sekolah masih mengikuti di belakangnya. Tidak begitu lama, sebuah pickup bak terbuka  berhenti di pinggir lapangan menurunkan perkakas pentas ebeg. Caroline semringah melihat  Cueng. Setelah selesai menurunkan barang-barang, Cueng menyangking kuda kepang mendekati Caroline..

"Lama ya, nunggu saya datang? Maaf ya, banyak barang yang harus dibawa dan nunggu teman-teman"

"Ah ... ngga apa-apa, kok"

"Yuk, kita menuju ke lapangan ke tratag penayagan dan lengger yang ada di sana, noh!"  Cueng lalu memberikan kuda kepang agar dibawa Caroline lalu menggandeng  tangan Caroline ke arena pentas ebeg.

            Caroline senang, tertawa, lalu menoleh ke belakang melambaikan tangan ke anak-anak,  Albert, Sun Yong, Kumar dan  Adi yang jadi gidrog gemlethek mangkel pisan. Anak empat lalu mbekoar, " Ooooooo ....cintrooooong ... ebeeeeggg ..... !!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun