Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bang Zul Kena Serudug Banteng Muda Purwokerto

27 September 2018   17:24 Diperbarui: 27 September 2018   17:36 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


maxresdefault-5bacaf4b6ddcae1dec63c6d8.jpg
maxresdefault-5bacaf4b6ddcae1dec63c6d8.jpg
Alaaa, bener kuwe? Eee, temenan, nyata itu.  Banteng muda seruduk Bang Zul di Purwokerto. Bang Zul? Oh, Zulkifli Hasan Ketua MPR yang dipanggil Bang Zul oleh Sandiaga Uno cawapres 02 ketika blusukan ke Pasar Wage di Purwokerto.

Lha, ko banteng muda. Maksudnya mahasiswa di kandang banteng yang tidak mau kalah sama emak-emak untuk ngrubung  berebutan histeris ingin selfi bersama sang idola, santri post-islamis yang kemudian naik level ditasbihkan menjadi ulama. Banteng muda banteng biru ini adalah mahasiswa UMP (Universitas Muhammadiah Purwokerto) di mana dalam konteks Pilpres 2019, Sandiaga Uno jujur mengatakan bahwa untuk memperoleh dukungan masyarakat Jawa Tengah, ia dan tim sukses harus bekerja keras. Pasalnya, Jawa Tengah dikenal sebagai kandang banteng dan Banyumas pusatnya.

Lain Sandi lain Bang Zul. Kalau Sandiaga Uno yang memang muda, tampan, pintar dan kaya, ya maklum dikagumi dan diidolakan oleh para emak, gadis-gadis mahasiswi ngapak Purwokerto. Pesona ada pada sang cawapres 02 ketika mengisi kuliah umum bertajuk "Masa Depan Ekonomi Pancasila dan Tantangan Start-up Wirausaha di Era Generasi Millenial" yang digelar Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Bagaimana dengan Bang Zul? Aduuuh ... kacian deh. Dari pantauan  detikNews dikabarkan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadyah Purwokerto (UMP) yang hadir pada seminar kebangsaan, menyoraki Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, ketika menyebut nama Prabowo dan Sandiaga Uno dalam seminar tersebut.

Serudugan, eh ... sorakan berlangsung sebanyak tiga kali. Di bagian seminar, Bang Zul menyisipkan pesan tentang peran-peran penting mahasiswa di republik ini. Mahasiswa adalah agen perubahan yang bertanggung jawab menentukan masa depan. Namun saat Bang Zul belum selesai mengatakan "Kalau nanti Prabowo-Sandi jadi presiden dan wakil presiden...", mahasiswa UMP langsung menyoraki dengan mengatakan. "Huuuu!!".

Eee .. ndableg ... Bang Zul, yang  kembali menyinggung Pilpres. "Dan yang terakhir kali, nanti Presidennya Prabowo dan Shandi...," kata Zulkifli. Serempak koor "huuuuuu..," dari para mahasiswa kembali bergema. Pada saat akhir, Zulkifli kembali menyinggung Pilpres. Kali ini dia hanya menyebut nama Sandiaga Uno sebagai cawapres. "Kalau Wakil Presiden, Sandi...,". Sontak "Hhuuu...," dari mahasiswa kembali bergema.

Rasain, lu! Emang gampang mau menjinakkan banteng di kandangnya? Walau mahasiswa berjas  biru, di kampus biru jiwa banteng asli watak wong Tlatah Penginyongan tetap menggelora untuk nyerudug sikap dan tindakan melanggar aturan. Dalam hal ini mahasiswa biru menyoraki karena Bang Zul mencuitkan Pipres 2019 dengan membawa-bawa Prabowo-Sandi.

Walau sudah dikonfirmasi Wakil Rektor I Bidang Akademik UMP, Anjar Nugroho, bahwa acaranya adalah seminar kebangsaan dan kuliah umum, tidak ada motif politik. Sedangkan pertimbangan mengundang Sandiaga adakah karenanya kepakarannya. Sandi dianggap sebagai pengusaha dan juga seorang akademisi sekaligis praktisi. "Sebenarnya sudah kami set sebagai acara akademik, kuliah umum, acara seminar kebangsaan. Tidak ada nuasa politik yang kami suguhkan dan kebetulan Bang Sandi posisinya sebagai calon Wakil Presiden," jelasnya.

Ooo ... kaya kuwe. Jadi yang diundang Sandiaga Uno dan Zulkifli Hasan, eh .. Bang Zul hanya mendompleng bicara karena mendampingi pemateri kuliah umum. Lha, bicara domplengannya nyrempet-nyrempet terus soal pasangan 02 Prabowo-Sandi, kampanye Pilpres sampai diserudug, eh .. disoraki tiga kali. Wah, semangat banget Bang Zul, maklum energinya meluap setelah menyantap soto khas Purwokerto, ngeplok mendhoan dan gethuk goreng Sokaraja, makanan khas Banyumas sing nylekamin pisan.

Kembali ke Bang Zul, yang melakoni figurannya Sandiaga Uno dan stuntman-nya AR. Aksi Bang Zul di hadapan mahasiswa UMP Purwokerto itu mendapat berbagai tanggapan dari lawan-lawan main dalam sinetron Pilpres
2019. Dikutip dari detikcom, dibawah ini beberapa komentar para kompentitornya.

Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah mengatakan, "Harus jeli dong kalau mau kampanye dini, lihat situasi, intip dulu siapa mahasiswanya, jangan asal main terabas jualan Prabowo-Sandi, akhirnya disorakin kan "(Prabowo-Sandi) nggak laku!" sambungnya.

Inas pun kemudian menyindir keuletan Ketum PAN itu. Menurutnya, Zulkifli ulet hingga tak memiliki malu untuk terus mempromosikan Prabowo-Sandi meski mendapat sorakan dari mahasiswa yang hadir. "Salut sama Zulhas, orangnya ulet, maksudnya ulet banget malunya, tapi saking ulet malunya, jadi aja malu-maluin," kata Inas.

Lain lagi komentar politisi PPP yang menyebut apa yang terjadi terhadap Zul merupakan hasil ketidakpatuhan terhadap aturan. "Ya, itu buah dari ketidaktaatan terhadap UU 7/2017 (UU Pemilu) yang dilarang berkampanye di lembaga  pendidikan," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi atau Awiek, Mahasiswa sudah kritis dan tahu mana yang taat aturan atau tidak," tegas Awiek.

Sebagai Ketua MPR, yang merupakan simbol negara, Awiek meminta Zul mengedepankan sifat negarawan. Zul diminta pandai memposisikan diri.
"Kapan sebagai Ketua MPR dan kapan sebagai timses/ketum parpol. Kita harapkan kontestasi ini didasarkan pada ketaatan aturan sehingga persaingan pilpres beradab, sesuai ketentuan dan minim pelanggaran," ucap Awiek.

PDIP mengasihani Ketua MPR Zulkifli Hasan yang disoraki mahasiswa saat mempromosikan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.  Menurut PDIP, Zulkifli tak kuat menahan diri untuk kampanye. "Wow, kasihan Pak Zul. Nggak kuat nahan diri kampanye," kata Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan.

Ke depan, Eva meminta Zulkifli terus terang ketika menyampaikan materi pidato. Ia khawatir akan timbul kerunyaman andai Zul mengemas materi kampanyenya dalam menjalankan tugas sebagai Ketua MPR.
"Harusnya langsung dijuduli kampanye saja, nggak usah numpang-numpang seminar kebangsaan. Jangan-jangan dana seminar dari MPR dan beliau bikin atas kapasitas sebagai Ketua MPR, wah tambah runyam. Seminar kebangsaan tapi tanpa sikap negarawan," ujar Eva.

Bagaimana dengan sikap partai pimpinanannya Bang Zul? . PAN angkat bicara soal hal ini. "Mahasiswa dalam berbagai kesempatan biasa menunjukkan ekspresinya. Saya kira, ekspresi itu bisa juga ditafsirkan sebagai ekspresi rasa suka dan senang. Tidak perlu dipersoalkan terlalu berlebihan," ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay Zulkifli.

Saleh pun membela pasangan capres-cawapres yang diusung partainya. Menurut dia, banyak pula mahasiswa yang antusias menyambut Sandiaga Uno. "Di banyak universitas, mahasiswa banyak yang antusias menyambut Sandiaga Uno. Bahkan kadang-kadang (Sandiaga) tidak sempat melayani semua mereka yang ingin bertanya dan juga ber-selfie," ujar Saleh.

Ala laa laaa ... saking semangatnya Bang Zul, akibat mendem mendhoan tempe setipis ATM kurang sadar bahwa bintang utamanya saat di Purwokerto, di Pasar Wage, pada saat kuliah umum di hadapan mahasiswa UMP adalah Sandiaga Uno yang memang muda, ganteng, kaya, santri dan ulama. Kan, Bang Zul cuma figuran? Ya, kacian deh, kena serudug.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun