Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Indie Banyumas Mlempem? Purbalingga Wooouw!

10 Juli 2018   15:49 Diperbarui: 10 Juli 2018   18:00 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Layar Tanjleb pada Festival Film Purbalingga (FFP) di lapangan Desa Karanggedang, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Sabtu (7/7/2018) (FOTO, CLC Purbalingga for TIMES Indonesia)

Begitu juga, guru-guru TI, kesenian dan bahasa Indonesia di Purbalingga begitu  penuh gairah membimbing ekstrakurikuler sinematografi, tidaklah begitu, guru-guru di Banyumas. Film, katakanlah, masih merupakan dunia yang tidak menarik dan ribet  bagi mereka.  Kultur anak muda dan pelajar Banyumas juga beda dengan rekan-rekannya di kabupaten tetangga. 

Kalau di Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, dan Cilacap  masih akrab dengan bahasa ngapak,  sawah, kali, gunung dan alam pedesaan lalu  seni tradisi, dan kearifan lokal yang menjadi setting film mereka, tidaklah begitu bagi pelajar, khususnya di Purwokerto. 

Mereka akan kesulitan menggunakan media bahasa Banyumas dan kurang nyaman  ketika harus bersuasana lokal.   Maklum, mind set mereka adalah metropolis, sinetron,  dunia film industri, film komersial. Pengertian film bagi mereka ya film komersial, bukan film kreatif, film indie.

Komunitas video shooting di Banyumas, khususnya Purwokerto tidak mau  terjun ke dunia film kreatif. Padahal di daerah lain, di kota-kota di Jawa Tengah sudah mau menekuni dunia film ini. 

Di Banyumas, mereka tetap nyaman mengambil gambar hajatan dan berkutat di video shooting pengantinan saja.  Padahal, di FiSIP Unsoed Purwokerto,  ada jurusan Ilmu Komunikasi dan di SMKN 3 Banyumas membuka jurusan broadcast yang menyiapkan tenaga khusus dunia film ini.

Mari, kita bertanya. Apakah film memang perlu? Menunjang pengembangan ketrampilan, pengetahuan dan karakter anak muda khususnya pelajar? Banyak SMK  membuka program  keahlian multi media, mereka idealnya akan berkecimpung di dunia audio visual selain grafis. Profesi penulis skenario, juru kamera, editor, sutradara dan aktor-aktris serta pekerja di balik layar  bisa menjadi lapangan kerja mereka.

Mari kita imbangi Purbalingga, Cilacap, Kebumen dan Banjarnegara, serta daerah lain di Jawa Tengah agar Banyumas tidak terlalu jauh ketinggalan. Semoga, DKKB (Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas) Dinporabudpar dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mampu menangani hal ini dengan langkah kreatif dan inovatif.  Kita tunggu langkah gebrakan Bupati/Wakil Bupati periode 2018-2023. Amin .... ya robal allamin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun