Mohon tunggu...
Saeran Samsidi
Saeran Samsidi Mohon Tunggu... Guru - Selamat Datang di Profil Saya

Minat dengan karya tulis seperi Puisi, Cerpen, dan karya fiksi lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jejak Pelawak Berbahasa Ngapak

25 Februari 2018   16:18 Diperbarui: 26 Februari 2018   08:31 3691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah, jejak pelawak basa ngapak yang sampai menasional seperti dikisahkan oleh Widyono adik Darto Helm, putra bungsu pendiri Sri-Surya Oey Swi An alias Winoto Hardjo. Bila melacak jejak pelawak basa ngapak Darto Helm ini, kiprahnya yang menjadikan ia terkenal sebagai artis dari Kota Ngapak bukan saja di bidang lawak tetapi jejak di dunia film cukup membanggakan orang-orang di kampung halamannya.

Filmografinya cukup panjang dari "Ateng Sok Tahu" tahun 1976 sampai "Suka Sama Suka" (1986) mewarnai film-film komedi kala itu. Bersama S. Bagyo dan Diran serta kelompok pelawak yang besar di Jakarta, Edy Sud, Iskak, Ateng, Atmonadi, Ratmi B29, Sol Soleh, Benyamin Zueb dan para pelawak lainnya bisa dikatakan sebagai perintis film komedi di jagad perfilman nasional.

Apakah hanya Darto Helm saja yang pelawak basa ngapak? Tentu saja tidak. 

Memang, melacak jejak pelawak basa ngapak ini dimulai dari Darto Helm yang ngapak-ngapaknya jelas paling ngapak, dari ibukota Banyumas dan mendekati full penggunaan bahasa ngapaknya di setiap penampilannya, baik di panggung, televisi ataupun film.

Pelopor pelawak bahasa ngapak

Pelopor pelawak basa Ngapak dan paling fenomenal adalah S. Bagio, jejaknya paling panjang untuk dilacak. Dialah yang menjadi komandan grup Bagio Cs. Pengembaraan nglawak Bagio ini mewarnai grup lawak yang berkolaborasi dengannya. 


Pernah bareng dengan Bing Slamet, Ateng dan Iskak, berkolaborasi dengan Eddy Sud ngrilis album komedi yang diberi tajuk Warung Tegal: Lawak & Nyanyi. Dengan Jojon dan Jayakarta Grup menghasilkan album Bagio Ketemu Jo John (1977).

S. Bagio, kelahiran Purwokerto Jawa Tengah, 3 Maret 1933 dan meninggal 14 Agustus 1993 putra bungsu dan satu-satunya anak lelaki Siswo Soewarno  Asisten Wedana Sumbang salah satu kecamatan di Banyumas. 

Sejak kecil ketika ibunya meninggal suka kluyuran untuk menghibur diri, lalu diajak Drajat temannya untuk melawak. Itulah awal kepelawakannya tanpa meninggalkan identitas kulturnya sebagai wong ngapak.

Saat kuliah di fakultas hukum UGM Bagio pernah memenangi lomba lawak dan mengungguli Edy Sud dan Iskak. Juga pernah mendirikan grup kethoprak Suryo Budoyo sampai akhirnya menetap pada grup Bagio Cs. Dalam grup lawak ini,  para personelnya membawakan karakter masing-masing. 

Bagio biasanya memerankan tokoh sok tahu yang kagetan dan latah dengan kata-kata "Eh, copot.. copot!" Darto Helm karakter yang nggak sabaran, Diran sok pintar tapi oon dan Sol Soleh yang bukan ngapak sebagai pengumpan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun