Mohon tunggu...
Maulana S.
Maulana S. Mohon Tunggu... SM Team

Maulana S adalah sosok yang sederhana. Ia bukan selebritas, bukan pula orang yang gemar pamer. Dalam kesehariannya, ia lebih suka menikmati waktu dengan cara yang tenang dan membumi. Salah satu hal yang paling ia nikmati adalah hobinya. Maulana suka menjelajah hal-hal baru di dunia digital, mulai dari utak-atik skrip PHP sederhana sampai mencari tahu cara kerja teknologi terkini. Tapi semua itu dilakukannya bukan untuk gaya-gayaan — murni karena rasa ingin tahu dan kepuasan saat berhasil menyelesaikan sesuatu dengan caranya sendiri. Di luar layar komputer, Maulana juga punya hobi menikmati musik dan aroma parfum lokal. Ia senang mencoba-coba wangi baru dan menemukan karakter dari tiap botol, seolah parfum punya cerita yang bisa ia tafsirkan sendiri. Hobi ini menjadi pelarian yang menyenangkan dari rutinitas. Kalau ditanya soal hiburan, Maulana tidak neko-neko. Nongkrong santai sambil ngopi, dengerin lagu lama, atau sekadar nonton YouTube sambil makan cemilan murah meriah sudah cukup buat bikin harinya terasa lengkap. Ia juga suka menyendiri sesekali, bukan karena antisosial, tapi karena merasa damai dengan keheningan. Bagi Maulana, hobi bukan tentang gengsi. Hobi adalah tempat di mana ia bisa jadi dirinya sendiri—apa adanya. Dan mungkin, itulah yang membuatnya begitu istimewa dalam kesederhanaannya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI Didesak Tiru FAT dalam Hukum Pemain dan Official Thailand

24 Mei 2023   20:17 Diperbarui: 24 Mei 2023   20:15 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSSI Didesak Tiru FAT dalam Hukum Pemain dan Ofisial Thailand  - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai badan pengatur sepak bola di Indonesia sering kali mendapatkan sorotan dan kritik dari berbagai pihak terkait tata kelola dan regulasi di dalam industri sepak bola. 

Salah satu aspek yang sering diperdebatkan adalah hukuman terhadap pemain dan ofisial yang terlibat dalam pelanggaran di lapangan. Beberapa pengamat dan penggemar sepak bola telah mengemukakan pandangan mereka bahwa PSSI seharusnya mengambil contoh dari Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) dalam hal ini.

Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) telah dikenal dengan pendekatan yang ketat dan tegas terhadap pelanggaran di dalam pertandingan sepak bola. Mereka memiliki aturan dan hukuman yang jelas dan konsisten, yang dianggap efektif dalam menjaga integritas dan fair play dalam olahraga tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa PSSI didesak untuk meniru pendekatan FAT dalam hukum pemain dan ofisial:

Konsistensi dan Transparansi
Salah satu kritik yang sering ditujukan kepada PSSI adalah kurangnya konsistensi dan transparansi dalam memberlakukan hukuman terhadap pelanggaran di lapangan. 

Beberapa kasus pelanggaran yang seharusnya mendapatkan hukuman yang tegas sering kali dianggap hanya mendapatkan sanksi ringan atau bahkan tidak ada hukuman sama sekali. FAT, di sisi lain, dikenal karena konsistensinya dalam memberikan hukuman yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, serta melakukan komunikasi yang jelas dan transparan kepada publik terkait proses hukuman tersebut.

Deterrent Effect
Hukuman yang tegas dan konsisten memiliki efek jera (deterrent effect) terhadap pemain dan ofisial yang mungkin cenderung melakukan pelanggaran atau perilaku tidak sportif di lapangan. 

Jika PSSI mampu mengadopsi pendekatan FAT yang keras terhadap pelanggaran, hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi para pelaku di dunia sepak bola bahwa setiap tindakan melawan aturan akan berakibat pada hukuman yang serius. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih disiplin dan fair dalam sepak bola Indonesia.

Meningkatkan Kredibilitas
Dengan mengadopsi pendekatan yang ketat dalam hukum pemain dan ofisial, PSSI akan meningkatkan kredibilitasnya sebagai badan pengatur sepak bola di Indonesia. 

Konsistensi dalam memberlakukan hukuman yang tepat dan transparansi dalam prosesnya akan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa PSSI menjunjung tinggi fair play dan profesionalisme dalam permainan. 

Hal ini akan berdampak positif pada citra sepak bola Indonesia di mata internasional serta dapat memperkuat posisi PSSI sebagai otoritas yang dihormati dalam dunia sepak bola.

Meskipun tidak mudah untuk mengubah sistem dan regulasi yang sudah ada, PSSI seharusnya melihat contoh positif yang ditunjukkan oleh Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) dalam menerapkan hukum pemain dan ofisial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun