Mohon tunggu...
Sadra Munawar
Sadra Munawar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Mencintaimu Tanpa Syarat

10 Maret 2019   22:09 Diperbarui: 10 Maret 2019   22:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pribahasa cinta itu buta, membutakan mata juga hati, bukanlah kata yang menjadi nya-nyian, syair atau dongeng pengantar tidur anak desa.

Hal itu sudah di buktikan oleh lelaki remaja menjelang dewasa dalam kisah pertemuan baik dalam acara pengabdian sosial dengan seorang gadis yang membuat dia berbunga bila di balas pesan singkatnya di aplikasi WhatApps nya, bahkan bahagianya bukan main jika dikirimi simbol senyum pada pesannya.

Ah, namanya juga cinta, siapa yang bisa menebak rasa, kuasa sang maha segalanya.

Bertukar pesan singkat setelah pertemuan mereka, hingga suatu hari lelaki itu mengatakan bahwa dirinya sudah ada ketertarikan denganya saat pertemuan pertama.

"Aku sudah senang melihatmu, saat kita pertama bertemu" Begitulah kata lelaki sederhana itu.

"Iyakah, kok bisa" Tanya gadis itu, dengan rasa penasaran.

"Kamu itu asik, seru di ajak cerita, diskusi, bahkan kamu itu hampir sempurna" Jawab nya sederhana.

Meski tidak sama seperti deklarasinya pendukung partai politik kepada salah satu calon pemimpin yang di dukungnya, namun kehebatan nya melebihi rasa jatuh cinta pertama semasa di SMA.

Kisah cinta mereka mungkin tidak serupa dengan kisah Kais dan Laila, atau kisah cintanya Suad dengan Hamid, bahkan jauh dari kisah nya Habibi dan Ainun. Akan tetapi langit dan bumi menjadi saksi, angin sepoy dan senja sore itu menjadi saksi cinta mereka abadi di bawa angin hingga ke ujung negri.

Angin itu mengabarkan kepada burung, kicaunya mengagetkan dedauanan Cemara menderu senang saat dibisik oleh burung mungil  singgah di rantingnya.

"Wah, wah, selamat wahai sang arjuna" kira-kira begitulah teriakan gembira nya mahluk tuhan yang biasa disinggahi burung gereja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun