Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Baca Lagi" Jangan Menyerah (Seri I)

15 Mei 2021   16:46 Diperbarui: 15 Mei 2021   19:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Baca (foto-Jasalengkap.com)

Artikel ini saya bagi dalam dua Seri karena sesuai standart yang diberikan hanya 1500 kata dalam satu artikel. Artikel ini lebih dari 1800 kata jadi harus dipisahkan menjadi dua Sesi. Mestinya, 2000 kata aja sih biar lengkap. Hehe... ini lebih ke saran saja, karena hampir sebagian besar artikel pendek selalu saja lebih dari 1500 kata dan tidak sampai 2000 kata. Jadi kalo di bagi dalam dua Sesi rasanya nanggunglah. Okelah, itu hanya masalah standar yang sebenarnya bukan masalah dan bgian dari isi bahasaan artikel ini. Kita lanjut artikelnya !

Tahun 2021, tahun pandemi covid-19 di Indonesia membuat banyak aktivitas menjadi macet. Rutinitas hampir sebagian besar dilakukan hanya bisa dari dan di rumah. Pembatasan kerumunan, kontak fisik dan sejumlah poin Prokes (Protokol Kesehatan) untuk menanggulangi wabah covid-19 pun berbagai tahap dan itu harus diterima oleh kita sebagai masyarakat.

Oleh karena rutinitas di rumah saja sebagaimana semboyan prokes #DirumahSaja. Maka hampir seluruh aktivitas sebagaimana hari biasanya sebelum pandemi pun ikut menyeret kita untuk mengambil langkah terbaik mengelola waktu selama di rumah.

Kali ini saya mau berbagi sedikit cerita tentang satu hal yang menurut saya sangat-sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan khsanah berpikir kita selama pandemi dan mengurung diri di rumah. Sebenarnya hal ini merupakan rutinitas biasa saja sebagai pegiat literasi, teman-teman yang suka membaca, komunitas literasi, penulis blog dll dll.

Tapi yah, karena berbagi itu penting meskipun hal ini sebenarnya juga orang lain telah mengalaminya. Bagaimanapun itu, prosesnya yang dialami tentunya memiliki perbedaan. Disini, saya mau berbagi tentang kebiasaan juga kesukaan dalam aktivitas membaca.

Bagi banyak orang, terutama saat saya masih di bangku kuliah dulu sekitar 9 atau 10 tahun silam. Membaca buku harus membelinya, sebenarnya ada metode lain sih kalau ingin membaca buku. Pinjam dari teman, baca di perpustakaan, perpustakaan on line, download PDF ebook dan banyak lah caranya.

Cara-cara yang saya sebutkan diatas karena pernah saya lakukan di waktu kuliah dulu, itu dulu yah. Sekarang meskipun sudah jarang membaca buku, setidaknya masih ada kesempatan selama pandemi ini bisa membangun kembali semangat membaca meskipun bacaannya selain buku cetak.

Saya lebih suka membaca jenis buku apa saja, filsafat, logika, ontologi puisi, buku sosial politik dan ekonomi, majalah dan surat kabar cetak. Juga sejumlah artikel media berita on line dan artikel-artikel yang bermanfaat menurut saya di platform mesin pencari Google.

Entahlah, dibilang tidak konsisten dalam membaca itu hal biasa. Intinya aktivitas membaca merupakan penambah gizi buat akal dan pikiran masing-masing orang. Jadi mau dia membaca hal apapun, selama itu bermanfaat ya tidak menjadi satu masalah. Sebab kalau membaca hanya satu sisi ilmu pengetahuan saja, berarti kita tidak mengetahui hal lain yang ternyata jauh lebih bermanfaat.

Sebagai penulis yang menulisnya kadang-kadang karena tidak sama seperti penulis yang sudah mahir, sudah menulis berapa banyak buku dan sejumlah opini kritis di banyak media. Saya menjadikan membaca buku adalah kebutuhan bukan hobi, sama seperti menulis dan minum kopi. Dalam keseharian di rumah setelah melakukan aktivitas, tiga hal ini tidak di lakukan serasa ada yang benar-benar kurang dalam memenuhi kebutuhan isi kepala.

Di masa kuliah dulu, mengumpulkan buku cetak, koran-koran bekas dan download e-book adalah jalan ninja saya untuk bisa membaca. Saya prinsipnya membaca apa saja jadi tidak harus pada buku cetak, tidak harus setiap waktu, tetapi harus terus membaca ketika ada waktu luang. Membaca adalah teman setia menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun