Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Seri Belajar Agama Lagi di Bulan Ramadan (10)

20 Maret 2024   08:48 Diperbarui: 20 Maret 2024   08:55 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: detik.com

Nilai-nilai moral sekarang ini sudah banyak mengalami pergeseran. Kebaikan dalam keseharian mulai berkurang. Oleh karena itu setiap muslim hendaknya menjadi pionir kebaikan yang bersifat duniawi dan ukhrawi atau dunia-akhirat. Meski untuk menjadi pionir kebaikan itu tidak lepas dari ujian. Yang harus diingat bahwa setelah kesulitan, ada kemudahan. Jadi ujian-ujian yang ada harus dihadapi.

Ujian yang dihadapi manusia antara lain, ujian nikmat. Dalam hal ini nikmat yang dimiliki berupa harta, kedudukan, kesehatan, anak-anak dan sebagainya. Kenikmatan ini bisa membuat manusia lupa dan lalai sehingga lupa untuk bersyukur kepada Allah SWT. 

Karenanya ketika seseorang diuji dengan kenikmatan ini maka setiap muslim harus bersyukur. Itu merupakan salah satu cara agar bisa lulus dari ujian nikmat. Cara bersyukurnya pun tidak hanya dengan mengucapkan hamdalah, tetapi juga melakukan hal-hal baik yaitu ibadah dan perilaku atau amalan yang berguna bagi kemaslahatan diri, keluarga dan masyarakat.

Ujian kedua, ujian ketaatan. Untuk taat pada ketentuan Allah memang tidak mudah. Manusia banyak yang melanggar aturan agama. Nah cara untuk lulus ujian ini adalah setiap muslim menjalankan perintah-perintah Allah. Selain itu harus hati-hati dalam beramal agar ibadahnya tidak bernilai riya'.

Ketiga, ujian musibah seperti gempa, banjir, gunung meletus, wabah penyakit dan sebagainya. Ketika menghadapi ujian ini maka manusia harus bersabar. Sabar ini memiliki dampak yang besar yaitu akan membuat hati lebih luas sehingga ujian tidak akan terasa berat.

Keempat, ujian maksiat. Ketika bermaksiat maka manusia harus segera menyadari dan berusaha untuk lepas dari maksiat. Caranya adalah bertaubat kepada Allah SWT. Dalam Qur'an Surat Al Baqarah ayat 45 terdapat perintah untuk meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.

Untuk melaksanakan shalat maka dikenal syarat shalat. Lalu apa yang menjadi syarat shalat yang sesuai syariat? Rasulullah SAW bersabda agar umatnya menjalankan shalat sebagaimana beliau shalat.

Pertama, mengetahui masuknya waktu shalat. Menjalankan shalat tidak di sembarang waktu. Ada ketentuan waktu yang sah untuk shalat sesuai Qur'an Surat An Nisa ayat 103. Namun jika seseorang ternyata lupa atau tertidur dan melewatkan shalat tertentu maka begitu ingat maka segera jalankan shalat. Jangan ditunda-tunda lagi.

Kedua, menutup aurat, sesuai Qur'an Surat Al A'raf ayat 31 bahwa untuk masuk masjid, makan-minum tidak diperkenankan secara berlebihan. Ketika shalat, aurat harus tertutup agar shalatnya sah. Dalam hadits riwayat Ahmad dijelaskan bahwa wanita yang sudah dewasa harus menutup aurat ketika shalat agar shalatnya diterima Allah SWT.

Ketiga, suci badan, pakaian dan tempat shalat. Keempat, masih berkaitan dengan syarat ketiga, suci dari hadats kecil dan hadats besar. Jika ternyata mendapat hadats kecil, maka harus berwudhu. Tetapi ketika mendapati hadats besar maka sebelum shalat harus bersuci dengan mandi besar atau janabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun