Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fomatika-Jakarta dan Generasi Barunya

5 Desember 2017   11:01 Diperbarui: 5 Desember 2017   11:05 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti dari sebuah pengkaderan sebetulnya sama di organisasi manapun. Tapi, kita kerucutkan di Fomatika-Jakarta. Menurut pandangan dan hemat saya, setelah mengikuti alur pengkaderan sebagai orang yang pernah dikader dan mengkaderisasi. Secara garis besar ada tiga arti yang bisa didapat dari pengkaderan di Fomatika-Jakarta antara lain : arti kekeluargaan, arti kebersamaan dan arti pembelajaran.

Fomatika-Jakarta
Fomatika-Jakarta
Kekeluargaan : Bisa diartikan sebagai ajang pembentukan ikatan kekeluargaan di Fomatika-Jakarta, sebagai ajang PDKT (pendekatan). Pengkaderan biasanya melibatkan semua elemen Senioritas yang notabene-nya sangat sulit mencari waktu berkumpul karena berbagai kesibukan.

Kekeluargaan merupakan asas penting yang banyak diterapkan di berbagai tempat, aspek, organisasi dan sebagainya. Kekeluargaan merupakan satuan mendasar dari kekerabatan.

Fomatika-Jakarta
Fomatika-Jakarta
Rasa kekeluargaan tidak hanya ada pada kelompok dengan hubungan darah. Apabila suatu perkumpulan masyarakat memiliki rasa solidaritas yang cukup tinggi dan terus dipupuk, maka akan muncul istilah rasa kekeluargaan. 

Satu keluarga saling memahami dan mengenal anggota keluarganya, merasa terikat dengannya, sehingga hal apapun yang terjadi dengan salah satu anggotanya berarti mengusik satu kesatuan keluarga itu. Karena keluarga berarti tidak ada yang ditinggalkan atau dilupakan.

Kegiatan Fomatika-Jakarta
Kegiatan Fomatika-Jakarta
Pengkaderan inilah yang memfasilitasinya. Dengan ini terciptalah suatu nuansa kekeluargaan, antara yang di kader dan yang melakukan pengkaderan di Fomatika-Jakarta. Intinya Organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan yang didasarkan kesadaran untuk belajar meningkatkan kapasitas diri.

Setiap anggota dalam posisinya masing-maisng harus memperlakukan anggota lainnya selayaknya keluarga: adik dengan kakaknya, kakak dengan adiknya, dan orang tua kepada anak-anaknya.

Rapat kegiatan Fomatika-Jakarta
Rapat kegiatan Fomatika-Jakarta
Karena keluarga, karena setiap anggota ingin belajar, karena setiap anggota ingin memberikan kontribusinya, maka setiap anggota organisasi mahasiswa harus saling menyayangi dan mengasihi selayaknya keluarga. 

Kesadaran bahwa organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan membuat setiap anggota seharusnya memberikan kontribusi dan potensi terbaiknya untuk kemajuan organisasi sehingga organisasi (baca: keluarga) akan merasakan kenyamanan dengan kehadirannya.

Fomatika-Jakarta
Fomatika-Jakarta
Kesadaran ini pula yang nantinya dapat mengontrol diri anggota keluarga untuk tidak saling menyalahkan dan membanding-bandingkan. Karena keluarga, maka saling menyayangilah. Karena keluarga,berikanlah kontribusi terbaik. 

Jika nilai ini dipegang dan disemaikan kepada seluruh anggota organisasi, maka setiap anggota akan sadar kemudian terdorong untuk memberikan kontribusi terbaik dalam memajukan keluarganya sendiri. Memberikan kontribusi terbaik adalah sama halnya dengan membahagiakan anggota keluarga yang lain selayaknya dalam keluarga yang sesungguhnya.

Peserta (KaderS Fomatika-Jakarta)
Peserta (KaderS Fomatika-Jakarta)
Saling mengenal dan berbagi cerita, sehingga setelah selesai pengkaderan pun tidak ada kecanggungan lagi saat ada keperluan gampang-gampang saja, tinggal saling bertanya dan saling membantu. Istilah keluarga pun bukan sekedar kata-kata melainkan di aplikasikan dalam organisasi Fomatika-Jakarta.

Kebersamaan : Kita Semu sadari bahwa manusia adalah mahluk sosial, terlepas siapapun kita pastilah membutuhkan orang lain. Hal ini di simulasikan di pengkaderan, langsung maupun tidak langsung, disadari atupun tidak.

Senam pagi Fomatika-Jakarta
Senam pagi Fomatika-Jakarta
Dalam keadaan bersama, belum tentu ada rasa kebersamaan. Namun rasa kebersamaan itu dapat muncul dan diawali dari keadaan bersama. Rasa kebersamaan tersebut akan muncul ketika kita bersama-sama dalam suatu kondisi, dalam kegiatan yang sama, menanggung beban yang sama. 

Tentunya dalam periode tertentu, rasa kebersamaan ini dapat disudahi, tentunya saat keadaan sudah menuntut untuk tidak bersama lagi. Meskipun tiap kebersamaan akan berakhir, namun kebersamaan itu indah untuk dijalani dan akan indah pula kenangannya saat diingat.

Peserta (KaderS Fomatika-Jakarta)
Peserta (KaderS Fomatika-Jakarta)
Dimana kita melakukan segalanya dalam kondisi yang sama, susah dan senang, bukan hanya antar peserta tetapi juga panitia dan seluruh partisipan. Saling mempertanggungjawabkan satu dengan yang lainnya, bahu-membahu. Kita semua juga akan diuji untuk menghargai nilai kebersamaan itu. 

Kita sama-sama jauh dari sanak keluarga. Yang ada hanyalah rekan-rekan di Fomatika-Jakarta, disitulah bagaimana kita mencoba belajar untuk beradaptasi, mandiri, dan bersosialisasi agar kita berada dalam satu tujuan sama yang ingin dicapai. 

Bukankah demikian pada kehidupan nyata. Kita butuh orang lain untuk mencapai sukses. Ingat, banyak orang pinter yang tidak sukses karena dia tidak bisa bekerjasama dengan orang lain. 

Jadi disinilah arti kebersamaan dari pengkaderan, mengajarkan kita untuk bekerja secara bersama-sama dalam mencapai suatu tujuan, dan itu hanya ada di Fomatika-Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun