Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Linimasa "Analogi Hidup"

21 November 2017   10:59 Diperbarui: 21 November 2017   11:05 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi : Nasional | Republik online - Republika

Pada aturan dan norma serta nilai itulah kita berpegang sehingga tidak ada pihak manapun dapat merasuki kita dengan hal buruk, bidaya, pengaruh, dan banyak lagi yang lainnya.

Keenam, Gubernur Sultra Nur Alam Juga Didakwa Terima Gratifikasi Rp 40 Miliar. Linimasa ini sama seperti linimasa sebelumnya yang menganogikan hak milik orang lain jangan dilahap. 

Tetapi logika yang kita pakai pada linimasa ini adalah masih soal kepercayaan. Diri kita, sekali berbohong dalam bertutur. Efeknya sangat besar. Dan jangan jangan menggunakan prinsip makan apa saja yang penting kenyang. Akibanya, bangkai katak (milik orang) pun dilahap tanpa kita sadari. 

Itulah linimasa terakhir yang kita pakai sebagai analogi kehidupan kita, diri kita agar tetap survive maka hindari beberapa analogi diatas yang sifatnya sangat negatif dan berakibat fatal jika kita melakukannya. 

Terakhir, percaya pada hati dan pikiran kita. Karena sejatinya kedua itu adalah sumber dan mata dari perjalanan lurus untuk manusia. 

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun