November - pada penanggalan 20, siapa mereka para perindu. Mengabaikan dinginnya air bening. Di pagi ini, diri merasa paling depan atau yang utama. Padahal sebuah keutamaan belum saja terpenuhi. Kembali diri merindu, pada siapa saja kerinduan akan berpacu menuju tempat terindahnya.Â
1 juta manusia di bumi pagi ini, merindu, lambungkan doa ke langit. Aku, bukan orang ke seratus atau seribu, yang terakhirpun belum tentu.Â
Doa-dia melambung, melayang. Aku hanya takut, pagi doa-doa kita, doa kalian dan doa aku berbentur lalu jatuh tergeletak di tanah lapang.Â
Sekuat apa kita sebagai manusia, menghitung jejak malam itu rasanya tidak mungkin. Hanya sebatas merindu, orang lain pun sama. Bahkan rindu orang lain sudah di bicarakan, sudah diisyaratkan sejah malam tadi.Â
Ini bukan perkara hati atau jiwa, hanya saja tangis sebagian kita memecahkan sunyi pagi ini. Mematahkan sendi kekuatan, bertentangan dengan spirit manusia berada.Â
Merindu, bukan lagi harapan. Kita kenal merindu adalah keinginan. Tapi kalau keinginan bukan seperti rindu. Maka merindunya kita adalah kosong.Â