Menurut guru besar Universitas British Columbia, juga sebagai seorang ahli psikopat dunia bernama Robert D. Here dalam penelitian yang dilakukannya selama kurang lebih 25 tahun.Â
Dia berpendapat bahwa "seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah dan kebohongan untuk kepuasan dan keuntungan dirinya" .Â
Dalam banyak kasus kriminal, di negara barat. Para pakar selalu mengaitkannya dengan psikopat. Karena, pembunuhan, pemerkosaan sampai pada tindakan korupsi dianggap merugikan orang lain memiliki keterkaitan dengan ciri-ciri pengidap penyakit psikopat yang anti sosial.Â
Tetapi, sejauh menurut pendapat dan anlisa para pakar, hanya 15-20% nya yang melakukan hal yang sangat anti sosial dan bertentangan. Sedangkan jumlah selebihnya, mereka dapat berbaur dilingkungan sosial, berpenampilan seperti orang-orang pada umumnya, pandai bertutur kata, pesona dan punya daya tarik tersendiri. Hal ini lebih pada kamuflase yang mereka lakukan.Â
Para pakar juga tidak lupa menyodorkan hasil penelitian terhadap psikopat tersebut dengan kurang lebih 20 ciri-ciri paling umum yang harus kita ketahui. Untuk ciri-ciri ini, beberpa diantaranya adalah dapat dilihat sebagai kamuflase yang telah dilakukan dilingkungan si pengidap ini berada.Â
Dunia barat dan eropa, dalam banyak film karya terpoler juga telah menggambarkan orang dengan ciri-ciri pengidap penyakit psikopat.Â
Di Indonesia sendiri, untuk melihat psikopat hanya sebagai sebuah gambaran yang ditampilkan filim karya dunia luar. Itu pun tidak dapat memahami pesan-pesan yang diceritakan dalam banyak film tersebut. Padahal penyajian dalam film ini tidak secara gamblang, sangat penuh dengan banyak makna.Â
Film-film yang dibuat sudah jelas melewati banyak tahap. Baik dari sisi penelitian dan kajian mendalam untuk mendapatkan unsur pesan kepada publik bahwa perlakuan pengidap psikopat kurang lebih dapat dijelaskan seperti demikian yang tersaji dalam film.Â
Banyak unsur yang terkandung didalam filim yang bertokoh psikopat. Film ini biasanya rata-rata menceritakan pembunuhan secara sadis, perlakuan seorang terhadap orang dekatnya sungguh diluar dari nalar manusia normal.Â
Dalam banyak media, misalkan pemberitaan. Kita dapat melihat dengan jelas bagaimana rasa penasaran dan keinginantahuan kita pada penyakit yang satu ini. Di dunia nyata sekarang ini, orang-orang dan termasuk saya, pembaca dan semua orang ternyata tidak menyadarinya. Tidak menyadari ciri dari pengidap penyakit psikopat.Â
Biasanya, ketika pemberitaan pada sebuah media, menyita perhatian kita terhadap isi dari pesan pemberitaan. Media apa saja tentang Pembunuhan dari waktu ke waktu. Pemberitaan seperti ini memicu nalar dan rasa penasaran kita untuk lebih dalam mengetahui ending dari pemberitaan.Â