Tapi ini 3 cara aku menghadapinya
1. Tulisan ulang ekspektasi sendiri
Standar masyarakat yang mereka buat ke diri kita itu hanya membuat kita semakin menyalahkan diri dan merasa ingin terus memenuhi ekspektasi mereka. Alih-alih hidup sesuai ekspektasi orang, tanyakan: "Apa yang aku inginkan, dan bukan apa yang diharapkan orang dariku?". Hal ini bisa membuat kita sadar bahwa kita hidup untuk diri kita sendiri, ekspektasi oranglain adalah bukan tanggungjawab kita, kita hanya perlu bertanggungjawab atas hidup yang sedang kita jalani.
Kemudian, tulis ulang apa saja impian yang ingin kita capai, alih-alih stress dengan impian besar dan merasa susah mencapainya, pecah impian itu menjadi beberapa impian kecil, dengan jangka waktu terdekat, menengah dan jangka Panjang. Ini lebih efektif dan lebih worth it untuk mengukur ekspektasi diri, tujuan hidup, dan membuat Langkah kita menjadi lebih terukur dan punya target yang jelas.
2. Bangun boundaries dengan komunikasi yang asertif
Contoh setelah mendengar pertanyaan kapan nikah? Kamu bisa jawab ''aku lagi fokus hal lain dulu, doain aja ya''. Hal itu secara tidak langsung membuat kamu memiliki boundaries dengan cara elegan. Orang yang biasanya basa-basi akan mulai berfikir ''ohh si ini sedang fokus sama tujuannya makanya nikah bukan prioritas dia''.
3. Kurangi perbandingan diri dari media sosial dengan ''Diet Media''
Pernah dengar istilah diet media ?
Seperti kata Digitalmama.id Diet media merupakan tindakan pembatasan interaksi dengan media (baik cetak, eletronik, maupun internet) yang bertujuan untuk mengurangi dampak buruk media. Nah, hal ini bisa dilakukan dengan cara membatasi durasi waktu scroll sosmed, dan yap betul ini mulai efektif dan mulai bikin otak sedikit lebih rileks karena tidak menyerap asupan yang tidak diperlukan. Ini sangat berpengaruh terhadap pola pikir, dan distraksi hidup, efeknya kita mulai fokus pada diri sendiri dan tidak terlalu menuntut diri untuk membandingkan hidup dengan oranglain.
(bisa dicoba juga ya) hehhehe
Point pentingnya Dari semua itu Aku juga belajar bahwa nggak apa-apa kalau sekarang masih bingung. Nggak semua orang harus paham jalan kita. Dan rupanya Healing bukan tentang "menyembuhkan" segalanya, tapi berani berdamai dengan hal yang nggak bisa kita kontrol. Aku belajar bahwa jalan hidup itu bukan lomba. Dan kadang, cukup bernapas hari ini saja sudah jadi bentuk keberanian yang luar biasa.