Jakarta, 21 Juni 2025 -- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam melanjutkan proyek strategis nasional Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di pesisir utara Jawa. Proyek ini digadang-gadang menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi ancaman banjir rob dan penurunan muka tanah yang makin kritis di kawasan pesisir.
Dalam pertemuan dengan jajaran kementerian teknis dan pemangku kepentingan di Istana Negara, Presiden menyatakan bahwa proyek ini akan menjadi bagian dari visi pembangunan infrastruktur hijau dan berkelanjutan. "Kita tidak bisa menunda lagi. Jakarta dan wilayah pantura Jawa butuh perlindungan nyata dari ancaman air laut yang terus naik," ujar Prabowo.
Proyek Giant Sea Wall merupakan kelanjutan dari program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang telah dimulai sejak era sebelumnya. Pembangunan ini mencakup tanggul laut raksasa sepanjang lebih dari 120 kilometer yang melindungi wilayah pantai utara, termasuk Jakarta, Bekasi, dan Karawang.
Kementerian PUPR mencatat bahwa tahap awal pembangunan fokus pada penguatan tanggul darat dan sistem pengendalian air terpadu. Selain itu, pemerintah juga tengah merancang skema pembiayaan kreatif dengan melibatkan sektor swasta dan investor asing, tanpa mengabaikan kepentingan masyarakat pesisir.
Dengan komitmen ini, diharapkan Giant Sea Wall tidak hanya menjadi proyek proteksi fisik, tetapi juga mendorong pemulihan ekosistem pesisir dan pengembangan kawasan ekonomi baru yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI