Mohon tunggu...
Ryan
Ryan Mohon Tunggu... Peneliti Dunia

Berbagi ilmu dan menggapai cita-cita dengan do'a dipanjatkan kepada Allah swt setiap shalat

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenapa Orang Baik Selalu di Sakiti , Bagaimana solusinya ?

15 Juni 2025   18:27 Diperbarui: 15 Juni 2025   18:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi orang tersakiti dan sumber fot dari pinterest.com

Apakah kalian pernah merasa sudah berbuat baik ke orang lain tapi tetap saja di sakiti? , atau malah di manfaatkan oleh orang lain karena kebaikan kamu ?

Kenapa orang baik selalu di sakiti ? 

Berikut  tiga penjelasan yang mungkin kamu sedang alami akhir -akhir ini :

1. Karena orang baik sering terlalu memberi 

Orang baik biasanya : 

  • Gampang memaafkan 
  • Jarang membalas
  • Selalu mengalah
  • Peduli sama perasaan orang lain

Sayangnya , sifat itu kadang dianggap lemah oleh orang salah, dan mereka memanfaatkannya

" Karena kamu baik , orang berpikir kamu tidak akan marah walau disakiti"

2. Karena ekspetasi orang terhadap orang baik sangat tinggi

kalau kamu dikenal baik , orang bisa menganggap :

  • Kamu harus selalu sabar
  • Kamu tidak boleh marah
  • Kamu harus selalu perhatian

Akhirnya , ketika kamu sedikit menolak atau kecewa , justru kamu yang disalahkan

3. Kadang orang baik memendam rasa

Orang baik sering menyimpan luka diam-diam, karena mereka takut membuat orang lain sakit hati. Tapi itu justru membuat mereka makin sering disakiti, karena orang tidak sadar kalau mereka sebenarnya sedang terluka

Tapi kamu harus ingat ini : Kebaikan bukan Kelemahan

Orang baik bukan berarti bodoh

Orang baik bukan berarti pantas disakiti

Orang baik cuma kadang terlalu tulus dalam dunia yang belum tentu menghargai ketulusan

Dan satu hal penting : Orang baik memang sering kali disakiti, tapi mereka juga yang paling kuat karena mereka bisa tetap baik, bahkan setelah disakiti

Dan bagaimana mengatasi hal ini ? 

Orang baik yang tersakiti bukan berhenti jadi orang baik , tapi belajar jadi baik dengan batasan. Kamu tetap bisa menjadi pribadi yang tulus, tapi membiarkan orang lain menginjak harga dirimu.

Berikut langkah yang kamu bisa lakukan 

1. Tetapkan batas

"Aku baik, tapi aku tidak selalu harus bilang iya"

  • Jangan ragu untuk berkata "tidak" kalau sesuatu membuatmu tidak nyaman
  • Belajar menolak itu bukan berarti kamu jahat, itu tandanya kamu menghargai diri sendiri

2.   Pilih kepada siapa kamu berbuat baik

Tidak semu orang pantas menerima versi terbaik dari dirimu

  • Kebaikan itu bukan untuk dibagikan ke semua orang tanpa pandang bulu.
  • Berikan pada mereka yang juga menghargai, bukan hanya mengambil

3. Bicarakan perasaanmu 

  • Jangan pendam semuanya sendiri. Kalau kamu merasa tersakiti, ungkapkan 
  • Diam bukan selalu emas. Kadang , diam membuat orang berpikir mereka tidak salah.

4. Bedakan antara baik dengan menyenangkan semua orang 

Menjadi orang baik bukan harus menyenangkan semua orang

  • Kamu bisa tetap sopan, santun dan peduli tanpa harus selalu mengorbankan dirimu sendiri

5. Jaga dirim secara emosional

  • Luangkan waktu untuk dirimu sendiri
  • Menulis jurnal , meditasi , olahraga ringan atau bahkan menangis adalah bentuk self-healing.

6. Sadari bahwa kamu layak dihargai

" Being kind is a strength , but don't let your kindness be used against you"

  • Kamu berhak dikelilingi oleh yang menghargai kamu
  • Jangan takut menjauh dari orang yang toxic , walau kamu pernah sangat baik padanya. 

Jangan berhenti jadi baik , tapi jadilah baik yang cerdas. Orang yang menyakitimu tidak layak membuatmu berubah jadi dingin. Tapi kamu bisa belajar untuk lebih selektif , lebih tegas dan lebih mencintai dirimu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun