Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serunya Berbisnis Pakaian Perempuan di Manga 'Real Clothes'

4 Maret 2017   22:04 Diperbarui: 5 Maret 2017   14:00 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganbatte, Kinue ! (edit.WS)

Minus percintaan gaya bebas dan budaya mabuk-mabukan seusai jam kantor atau saat sedang stress yang membatasi segmen pembacanya hanya untuk mereka yang sudah berusia 17 tahun ke atas, manga ‘Real Clothes’ karya mangaka Makimura Satoru bisa dijadikan semacam inspirasi ringan penambah semangat bagi kalian yang meminati atau memang sudah berkecimpung di industri  fashion.Manga ini statusnya masih on goingdan tersedia secara  free online saat tulisan diposting sampai  Chapter 85.

Adalah seorang cewek bernama Amano Kinue (27)  yang bekerja sebagai kepala tim  penjualan  futon(kasur Jepang, ­-pen.) di  Echizenya Dept Store, sebuah pusat perdagangan terkemuka di kawasan Shinjuku, Jepang. Penampilannya yang super biasa banget karena dia beranggapan bahwa ‘fashion itu hanya sekedar penutup kulit’ dan usaha kerasnya menjadi gadis manis penurut yang sebisa mungkin menghindari konflik dengan siapa pun dalam keseharian hidupnya, termasuk di tempatnya bekerja, membuat kehadirannya sering dianggap sebelah mata hingga acapkali dia harus menyelesaikan sendiri pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh tim.

Sebenarnya Kinue merasa lelah dengan kondisi sedemikian, tapi mau bagaimana lagi karena misi terpenting adalah memenuhi target penjualan yang telah ditetapkan oleh manajemen. Maka dia tetap menjalani pekerjaan itu dengan totalitas yang tinggi, termasuk dalam melayani para calon pembeli hingga mereka bisa memperoleh  futon yang tepat sesuai kebutuhan.

Suatu hari dia berpapasan dengan seorang perempuan setengah baya yang berpostur ideal dan berpenampilan sangat modis yang tengah … membuka lokernya ! Kinue terpana, namun dengan ‘dingin’ wanita itu menyatakan permintaan maaf lantas berlalu meninggalkan gadis itu yang masih ternganga. Semula dia merasa kaget, selanjutnya berbagai jenis fashionyang dikenakan perempuan itu dari ujung kaki sampai kepala membuat Kinue terkagum-kagum setelah menyadari nilai totalnya bisa mencapai harga jutaan yen !

Dia tambah ternganga saat perempuan itu berbalik lagi padanya dan berujar,”Kalau kamu mengenakan pakaian yang membosankan seperti itu, hidup kamu juga bakal jadi membosankan .” Seraya beranjak pergi.

Kejutan berikut didapat Kinue pada keesokan paginya saat manajer divisinya memberitahukan bahwa dia akan ditransfer ke Sales Group 3 yang bertanggungjawab mengelola penjualan busana wanita. Sesuatu yang  di luar harapan Kinue sekaligus membuatnya kebingungan namun Sang Manajer yang rupanya diam-diam mengapresiasi kinerja bagus gadis itu meyakinkan dia,”Saya merekomendasikanmu sebagai ‘gadis baik dan pekerja keras’, lagi pula Group 3 itu termasuk kelompok elit yang memungkin anggotanya untuk menempati posisi pimpinan.”Tutur manajer Kinue,”Saya yakin, kalau kamu pasti bisa!”


Okelah,pikir Kinue, cuma sekedar berganti jualan dari kasur ke busana saja,kok! Terbukti pemikirannya meleset. Dia harus melakukanmake over besar-besaran untuk merubah penampilannya agar lebih modis dan  matching dengan wilayah kerjanya yang berurusan dengan para pelanggan perempuan dari berbagai kalangan. Kinue pun kian shock saat perempuan setengah baya yang dalam hati disebutnya The Fashion Granny itu ternyata adalah Jinbo Miki, General Manager untuk divisi busana wanita di Echizenya. Miki-sama yang juga merupakan salah seorang ikon fashionJepang yang cukup dikenal di dunia fashioninternasional dan di hari pertamanya dia langsung mengumumkan perubahan visi divisinya,”Kita akan buat para pelanggan menjadi yakin bahwa ‘jika berkunjung kesini, mereka bakal dapat tampil mengagumkan’ “ Papar Miki yang meyakini bahwa sukses melakukan penjualan di divisi busana wanita akan membuat mereka menjadi pemenang di industri busana secara keseluruhan.

Begitulah, ungkapan ‘pembeli adalah raja’ betul-betul diterapkan oleh para karyawan Echizenya dari mulai berdiri berbaris menyambut para pelanggan yang datang awal di toko saat baru dibuka setiap pagi sambil mengucapkan ucapan selamat datang penuh hormat ‘Irasshaimase!’ lengkap dengan gestur membungkuk khas Jepang sampai dengan memastikan calon pembeli mendapat produk yang bukan hanya cocok di hati namun betul-betul dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Di bagian  fashion tentu saja para pramuniaga pun harus memberikan rekomendasi yang tepat bagi para pelanggan yang disampaikan dengan bahasa yang menyenangkan. Urusan ‘hati’ pelanggan perempuan memang harus ditangani dengan mempelajari psikologi komunikasi selain pengetahuan kompeten tentang tren maupun trik berbusana. Kinue betul-betul harus bekerja keras untuk meraih transaksi pertamanya dari mulai diet plus olahraga untuk merampingkan tubuh, mendandani manekin dengan tepat, memastikan produk terpajang rapi, sampai mengatakan ‘tidak’ pada calon pembeli seraya memberikan rekomendasi dengan perkataan yang diupayakan sesuai karakter pelanggan agar dia bisa menerimanya dengan senang hati.

Keseriusan Kinue untuk terus belajar dan totalitasnya dalam bekerja akhirnya menghantar Kinue menjadi salah seorang  buyer (pembeli produk untuk diperdagangkan di toko, ­­-pen.) dalam tim yang diketuai Tabuchi-san. Maka mulailah perjalanan Kinue belanja-belanja keperluan divisi ladies fashion toko ke pusat-pusat mode di berbagai negara, “I want to become a buyer who can sell !” Tekad Kinue.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun