Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Penyanyi Top Merebut Hak Royalti Pencipta Lagu

3 April 2021   10:55 Diperbarui: 3 April 2021   11:11 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Pact mengklaim hak royalti mereka telah diambil paksa (doc. Billboard, The Pact/ed.WS)

Sekelompok penulis lagu terkemuka, menurut Variety, telah membentuk kelompok yang menyebut diri  The Pact dan merilis surat terbuka yang meminta artis rekaman untuk berhenti menuntut kredit penulisan lagu dan menerbitkan lagu yang tidak ditulis (sendiri) oleh artis tersebut.. 

Sederet nama penulis lagu senor seperti Emily Warren, Tobias Jesso Jr., Tayla Parx, Justin Tranter, Toss Golan, Amy Allen, Lennon Stella, Shae Jacobs, Sam Harris, Deza, Joel Little, dan banyak lagi telah membubuhkan tandatangan mereka di surat tersebut (Pitchfork, 31 Maret 2021).

Banyak dari penulis lagu  The Pact yang telah membidani lahirnya hits bagi sejumlah  bintang besar. Di antaranya adalah Victoria Monet, yang telah ikut menulis banyak lagu hits Ariana Grande selama masa persahabatn yang panjang dengan penyanyi tersebut. 

Lalu ada pula Emily Warren yang lagunya untuk Dua Lipa 'Don't Start Now' telah dinominasikan untuk sejumlah penghargaan Grammy tahun ini; serta Savan Kotecha yang telah mengerjakan karya-karya yang sukses bercokol di puncak tangga lagu-lagu  bersama Grande, the Weeknd, Ellie Goulding, dan banyak lagi (The Guardian, 31 Maret 2021).

The Pact, melalui surat terbukanya, menyerukan  agar para penyanyi berhenti mengklaim royalti untuk lagu-lagu yang tidak mereka tulis sendiri. 

Mereka mengklaim, tanpa menyebut penyanyi tertentu, bahwa bintang pop dan tim manajemennya tidak sungkan untuk 'menyalahgunakan pengaruh, menggunakan taktik dan ancaman penindasan, dan memangsa penulis yang mungkin memilih untuk menyerahkan sebagian aset mereka daripada kehilangan kesempatan sepenuhnya (untuk mempublikasikan karya mereka)'

Mereka juga 'tidak akan memberikan kredit penerbitan atau penulisan lagu kepada siapa pun yang tidak (turut serta) membuat atau mengubah lirik atau melodi atau berkontribusi pada komposisi tanpa pertukaran (imbalan) yang sepadan / bermakna secara wajar untuk semua penulis pada lagu tersebut'.

Artis dapat mengklaim royalti pertunjukan, pendapatan dari penjualan tiket, kesepakatan iklan, dan banyak sumber aliran pendapatan lainnya. Sementara penulis lagu di belakang layar hanya mengandalkan royalti penerbitan yang mereka klaim saat ini sedang dilanggar, 'Seiring waktu berlalu , tindakan artis/penyanyi yang mengambil (royalti) penerbitan  lagu menjadi (dianggap sesuatu yang) normal', demikian tertera dalam surat terbuka sebagaimana dirilis oleh The Guardian itu.

Pernyataan bersama para penulis lagu itu mengemuka di tengah perdebatan baru tentang kompensasi bagi mereka yang berkiprah di balik layar hiburan pop. Di AS, layanan streaming seperti Spotify telah mengajukan gugatan hukum terhadap putusan 2018 yang meningkatkan royalti untuk penulis lagu dari 11% menjadi 15% dari pendapatan streaming.

Ketika komite pemilihan parlemen Inggris membahas dampak streaming dan kekuatan lain terhadap pendapatan artis awal tahun ini. 

Crispin Hunt, ketua Ivors Academy yang penghargaan tahunannya Ivor Novello memberi penghargaan pada penulis lagu, berpendapat pada bulan Maret lalu bahwa perusahaan label rekaman mengambil terlalu banyak keuntungan dari pemotongan pendapatan (para pencipta lagu). 

"Label rekaman masih melakukan produksi dan distribusi (terkait karya pencipta lagu dan penyanyi), padahal  yang mereka lakukan sebenarnya hanya sebatas pekerjaan pemasaran," katanya kepada  The Guardian.

"Praktik mengerikan dari artis rekaman yang meminta, menekan, atau bahkan memaksa penulis lagu untuk melepaskan kredit penulisan lagu dan persentase dari pendapatan sebuah lagu, ketika mereka tidak berpartisipasi dalam penulisan lagu itu, sayangnya, menjadi menjadi bagian yang biasa dalam bisnis ini sepanjang dekade."Papar penulis lagu Amerika Utara dalam sebuah pernyataan sebagaimana dirilis Pitchfork,"Tapi di era digital, ketika artis dan label sudah menerima sebagian besar pendapatan dari streaming, menuntut bagian dari pekerjaan kami lalu menendang kami ketika kami sudah jatuh hanyalah (menunjukkan sifat mereka yang) rakus dan kejam. Penulis lagu dan komposer SONA mendukung The Pact dan akan mendukung penulis lagu mana pun yang menentang ketidakadilan ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun