Para ahli kesehatan di India telah menyarankan agar tidak menggunakan lebih lanjut kit pengujian coronavirus yang dibeli dari perusahaan China sekaligus merekomendasikan pemerintah untuk mengembalikan semua perangkat tes yang sebelumnya diperoleh kepada pemasok, demikian pernyataan yang dikeluarkan Senin (27/4) lalu oleh Direktur Jendral Indian Council of Medical Research (ICMR) Dr. G. S. Toteja (Newsweek, 28 April 2020). Â
Toteja mengutip laporan performa kit pengujian tersebut dari berbagai negara dan menguatkan klaim mereka dengan kesimpulan yang diambil dari evaluasi dewan sendiri.
"Sensitifitas (pengukuran alat)nya sangat bervariasi (karena kualitasnya tidak terstandarisasi dengan baik), meski awalnya menjanjikan kinerja yang baik untuk tujuan pengawasan."Papar ICMR tentang kit pengujian antibodi buatan China. Pengujian itu sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi individu yang telah terpapar coronavirus baru dengan mendeteksi keberadaan antibodi tertentu dalam darahnya.
Awal bulan ini, India menerima sekitar 500.000 alat uji dari dua perusahaan bioteknologi yang berbasis di Cina, Guangzhou Wondfo Biotech dan Zhuhai Livzon Diagnostics.
Juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) China di India, Ji Rong, menanggapi pengumuman ICMR pada hari Selasa (28/4), menyebut analisis lembaga itu tentang alat uji "tidak adil dan tidak bertanggung jawab." Dia juga menerangkan bahwa kedua produk dimaksud telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh dewan medis pemerintah China serta lembaga virologi nasional India.
"Kami sangat prihatin dengan hasil evaluasi dan keputusan yang dibuat oleh Indian Council of Medical Researcha," Kata juru bicara itu. "... Â kami berharap pihak India dapat menghormati niat baik dan ketulusan China, memperkuat komunikasi dengan perusahaan-perusahaan China terkait berdasarkan fakta, dan menyelesaikannya secara wajar dan benar. "
Kedubes juga menunjukkan bahwa tes antibodi secara umum tidak boleh dianggap sebagai pengganti untuk penilaian diagnostik dan mengatakan ICMR telah mengakui keterbatasannya dalam hal itu.
Sementara itu perusahaan Zhuhai Livzon Diagnostics, dalam pemberitahuan yang dirilis situs webnya per 17 April 2020, menjelaskan tujuan tes antibodi hanya,"... digunakan sebagai indeks deteksi tambahan untuk kasus yang diduga negatif ... Itu tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk diagnosis dan memilah pasien Covid-19, serta tidak cocok untuk skrining pada populasi umum."
Beberapa negara mempertanyakan keefektifan kit tes antibodi coronavirus dan peralatan medis lainnya yang diperoleh dari perusahaan Cina, termasuk Turki, Spanyol, Belanda, Republik Ceko, dan Inggris (Newsweek, 28 April 2020).