Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

China Meradang, India akan Retur Alat Uji Covid-19 yang Tidak Akurat

30 April 2020   18:16 Diperbarui: 30 April 2020   18:15 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kit pengujian Covid-19 buatan China sudah dikeluhkan banyak negara karena tidak akurat (doc.indiatimes.com/ed.Wahyuni)

Para ahli kesehatan di India telah menyarankan agar tidak menggunakan lebih lanjut kit pengujian coronavirus yang dibeli dari perusahaan China sekaligus merekomendasikan pemerintah untuk mengembalikan semua perangkat tes yang sebelumnya diperoleh kepada pemasok, demikian pernyataan yang dikeluarkan Senin (27/4) lalu oleh Direktur Jendral Indian Council of Medical Research (ICMR) Dr. G. S. Toteja (Newsweek, 28 April 2020).  

Toteja mengutip laporan performa kit pengujian tersebut dari berbagai negara dan menguatkan klaim mereka dengan kesimpulan yang diambil dari evaluasi dewan sendiri.

"Sensitifitas (pengukuran alat)nya sangat bervariasi (karena kualitasnya tidak terstandarisasi dengan baik), meski awalnya menjanjikan kinerja yang baik untuk tujuan pengawasan."Papar ICMR tentang kit pengujian antibodi buatan China. Pengujian itu sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi individu yang telah terpapar coronavirus baru dengan mendeteksi keberadaan antibodi tertentu dalam darahnya.

Awal bulan ini, India menerima sekitar 500.000 alat uji dari dua perusahaan bioteknologi yang berbasis di Cina, Guangzhou Wondfo Biotech dan Zhuhai Livzon Diagnostics.

Juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) China di India, Ji Rong, menanggapi pengumuman ICMR pada hari Selasa (28/4), menyebut analisis lembaga itu tentang alat uji "tidak adil dan tidak bertanggung jawab." Dia juga menerangkan bahwa kedua produk dimaksud telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh dewan medis pemerintah China serta lembaga virologi nasional India.

"Kami sangat prihatin dengan hasil evaluasi dan keputusan yang dibuat oleh Indian Council of Medical Researcha," Kata juru bicara itu. "...  kami berharap pihak India dapat menghormati niat baik dan ketulusan China, memperkuat komunikasi dengan perusahaan-perusahaan China terkait berdasarkan fakta, dan menyelesaikannya secara wajar dan benar. "

Kedubes juga menunjukkan bahwa tes antibodi secara umum tidak boleh dianggap sebagai pengganti untuk penilaian diagnostik dan mengatakan ICMR telah mengakui keterbatasannya dalam hal itu.

Sementara itu perusahaan Zhuhai Livzon Diagnostics, dalam pemberitahuan yang dirilis situs webnya per 17 April 2020, menjelaskan tujuan tes antibodi hanya,"... digunakan sebagai indeks deteksi tambahan untuk kasus yang diduga negatif ... Itu tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk diagnosis dan memilah pasien Covid-19, serta tidak cocok untuk skrining pada populasi umum."

Beberapa negara mempertanyakan keefektifan kit tes antibodi coronavirus dan peralatan medis lainnya yang diperoleh dari perusahaan Cina, termasuk Turki, Spanyol, Belanda, Republik Ceko, dan Inggris (Newsweek, 28 April 2020).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun