Natto merupakan salah satu makanan khas Jepang yang sudah dikenal sejak zaman kuno dan masih banyak dikonsumsi hingga sekarang. Hidangan ini dibuat dari kedelai yang telah melalui proses fermentasi dan memiliki ciri khas berupa aroma menyengat, tekstur berlendir, serta rasa yang umami. Meskipun penampilannya mungkin tidak menarik bagi sebagian orang yang belum terbiasa, natto justru dikenal sebagai salah satu makanan super (superfood) karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan manfaat kesehatannya yang luar biasa.
Faktor utama yang membuat natto begitu istimewa bukan hanya karena bahan dasarnya, yaitu kedelai, tetapi karena peran mikroorganisme yang berfungsi dalam proses fermentasinya, yaitu Bacillus subtilis var. natto. Mikroba ini tidak hanya berkontribusi dalam membentuk rasa, tekstur, dan aroma natto, tetapi juga berperan sebagai agen probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Melalui tulisan ini, kita akan membahas lebih dalam tentang karakteristik, peran, manfaat, serta keamanan konsumsi Bacillus subtilis dalam makanan fermentasi natto.
1. Apa Itu Bacillus subtilis?
Bacillus subtilis adalah jenis bakteri yang tergolong Gram-positif, berbentuk batang (basil), dan mampu membentuk endospora. Kemampuan membentuk endospora memungkinkan bakteri ini bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekeringan, suhu tinggi, dan tekanan osmotik. Secara alami, Bacillus subtilis dapat ditemukan di tanah, air, dan berbagai lingkungan lain yang kaya akan bahan organik.
Jenis Bacillus subtilis yang dipakai untuk membuat natto disebut var. natto, yang punya kemampuan khusus untuk membantu proses fermentasi kedelai. Bakteri ini menghasilkan enzim dan senyawa tertentu yang membuat natto jadi lebih mudah dicerna dan punya kandungan nutrisi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, varian ini menjadi komponen utama dalam pembuatan natto dan telah digunakan secara luas dalam industri pangan fermentasi. Â
2. Peran Bacillus subtilis dalam Fermentasi Natto
Fermentasi adalah proses biokimia yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mengubah zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana. Saat membuat natto, kedelai yang sudah direbus dicampur dengan Bacillus subtilis var. natto, lalu didiamkan selama beberapa jam pada suhu hangat. Di sinilah proses fermentasi terjadi. Selama fermentasi, bakteri ini bekerja mengubah kandungan kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana dan lebih bermanfaat untuk tubuh.
Beberapa hal penting yang dilakukan bakteri ini saat fermentasi natto adalah:
- Pemecahan Senyawa Kompleks:Â Mikroba ini menghasilkan enzim protease dan amilase yang mampu menguraikan protein dan pati dalam kedelai menjadi asam amino dan gula sederhana. Hal ini tidak hanya membuat natto lebih mudah dicerna, tetapi juga meningkatkan kandungan gizi.
- Produksi Asam Poliglutamat (γ-PGA): γ-PGA merupakan senyawa yang menyebabkan tekstur lengket dan berlendir pada natto. Selain itu, senyawa ini memiliki manfaat sebagai pengikat kalsium dan dapat meningkatkan penyerapan mineral dalam tubuh.
- Sintesis Natto Kinase:Â Enzim ini memiliki aktivitas fibrinolitik, yaitu mampu menguraikan fibrin, komponen utama dalam pembentukan gumpalan darah. Oleh karena itu, natto kinase menjadi fokus penelitian untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
- Pembentukan Aroma dan Rasa:Â Proses fermentasi oleh Bacillus subtilis menghasilkan senyawa volatil yang memberikan aroma khas serta rasa yang kompleks dan kaya umami.
3. Manfaat Bacillus subtilis untuk KesehatanÂ
Selain membantu fermentasi natto, Bacillus subtilis var. natto juga punya berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, terutama jika dikonsumsi secara rutin. Berikut beberapa manfaatnya:
- Menyehatkan Saluran Pencernaan: Bacillus subtilis membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dengan cara menghambat pertumbuhan mikroba patogen serta merangsang pertumbuhan bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium. Efek ini penting dalam mencegah gangguan pencernaan, memperkuat lapisan usus, dan memperbaiki penyerapan nutrisi.
- Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh: Bakteri ini mampu meningkatkan respons imun tubuh melalui stimulasi produksi imunoglobulin (IgA) dan aktivasi sel imun. Dengan demikian, tubuh menjadi lebih siap melawan infeksi dan peradangan.
- Menyintesis Vitamin B-Kompleks:Â Selama fermentasi, Bacillus subtilis dapat menghasilkan beberapa vitamin esensial, seperti riboflavin (B2), asam pantotenat (B5), dan biotin (B7), yang penting bagi metabolisme energi dan fungsi sistem saraf.
- Menurunkan Kadar Kolesterol: Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi natto dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL) dalam darah serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
- Aktivitas Antioksidan dan Antiinflamasi: Produk metabolit Bacillus subtilis diketahui memiliki efek antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, serta dapat meredakan peradangan pada tingkat seluler.
- Potensi Antimikroba: Dalam beberapa uji laboratorium, Bacillus subtilis menunjukkan kemampuan menghasilkan senyawa antimikroba alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Staphylococcus aureus.
4. Apakah Aman untuk Dikonsumsi?
Sebagai mikroorganisme yang telah digunakan dalam makanan tradisional selama ratusan tahun, Bacillus subtilis var. natto secara umum dianggap sangat aman untuk dikonsumsi. Organisasi pangan dan kesehatan seperti FDA (Amerika Serikat) dan EFSA (Eropa) mengklasifikasikan Bacillus subtilis sebagai mikroba yang berstatus GRAS (Generally Recognized As Safe).
Namun demikian, beberapa catatan penting tetap harus diperhatikan:
- Konsumsi oleh Kelompok Rentan: Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, seperti pasien transplantasi organ atau penderita kanker tahap lanjut, konsumsi probiotik harus dilakukan dengan pengawasan medis.
- Potensi Efek Samping Ringan: Dalam kasus yang sangat jarang, konsumsi Bacillus subtilis dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut ringan, terutama pada awal konsumsi bagi individu yang belum terbiasa.
- Kebiasaan makan: Bagi yang belum terbiasa dengan aroma atau rasa natto, mungkin butuh waktu untuk bisa menikmatinya. Tapi manfaat kesehatannya sebanding dengan usaha membiasakan diri.
Dalam praktik sehari-hari, natto bisa dinikmati sebagai lauk pendamping nasi, bahan campuran salad, isian sushi, atau bahkan sebagai tambahan pada sup. Berbagai perusahaan kini juga mengembangkan suplemen probiotik berbasis Bacillus subtilis untuk memberikan alternatif konsumsi bagi masyarakat luas.
KESIMPULAN
Bacillus subtilis var. natto adalah mikroba yang sangat bermanfaat dan menjadi bagian utama dalam pembuatan natto. Bakteri ini membantu mengubah kedelai menjadi makanan yang lebih sehat, lebih mudah dicerna, dan kaya nutrisi. Tidak hanya membuat natto menjadi unik secara tekstur dan rasa, tetapi juga menjadikannya salah satu makanan sehat yang bagus untuk tubuh.
Dengan rutin mengonsumsi natto atau produk lain yang mengandung Bacillus subtilis, kita bisa mendapatkan banyak manfaat, mulai dari memperlancar pencernaan, meningkatkan sistem imun, membantu tubuh memproduksi vitamin, hingga menjaga kesehatan jantung. Natto mungkin terlihat aneh bagi sebagian orang, tapi sebenarnya menyimpan potensi luar biasa untuk menunjang gaya hidup sehat.
REFERENSI