Mohon tunggu...
Sabrina
Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Haloo

Sabrina😃😃

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 di Indonesia Tidak Terkendali

1 Agustus 2021   16:25 Diperbarui: 1 Agustus 2021   16:29 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 di Indonesia terus melonjak bahkan melampaui negara-negara dengan kasus terburuk di dunia. Setelah diumumkan pada tanggal 02 Maret 2020  warga Depok yang merupakan ibu dan anak dinyatakan positif covid pemerintah Indonesia berupaya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus ini dengan cara PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tahun 2020, tetapi hingga saat ini kasus covid masih terus naik di Indonesia bahkan bertambah parah akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan baru pada tahun 2021 dengan mengubah namanya menjadi PPKM(Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Indonesia).

Setelah pemerintah melakukan PSBB dan kasus covid-19 di Indonesia mulai stabil masyarakat mulai abai dengan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas "kenaikan wajar karena 3T (testing, tracing, dan treatment) masih kurang dan masyarakatnya abai sama 5M" jelas Bayu Satria akhirnya pemerintah memberlakukan PPKM, akan tetapi kasus covid di Indonesia belum juga turun bahkan semakin naik, sepertinya pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap PPKM, Bayu Satria menyampaikan  jika perpanjangan PPKM tidak dibarengi dengan evaluasi, tidak akan diketahui penyebab gagalnya PPKM.

Saat ini PPKM masih terus diperpanjang karena naiknya kasus covid-19 di Indonesia. Ini berimbas pada bisnis pusat perbelanjaan di Indonesia, mereka semakin tertekan karena penutupan yang terjadi bukan hanya sehari dua hari tetapi berminggu minggu. Kondisi pusat perbelanjaan Indonesia tampak lebih berat di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 lalu. Meski masa tahun 2020 merupakan masa berat, namun saat itu mereka masih memiliki dana cadangan.

Faktor lain melonjaknya virus ini di Indonesia adalah terjadi penularan yang sangat signifikan di beberapa daerah. Selain itu, masuknya varian baru dari India ke Indonesia yang penularannya lebih cepat. Varian ini disebut varian Delta, juga dikenal sebagai B. 1.617.2, pertama kali terdeteksi di India  tetapi sejak itu muncul di lebih dari 70 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian delta ini menyababkan penyakit yang lebih parah daripada strain dan juga lebih cepat menyebar. 

Varian delta mendominasi di Indonesia di antara 6 varian lainnya (alfa, beta, delta, lota, dan kappa). Tren delta mendominasi juga ada di negara lain seperti Inggris dan Amerika. Dengan mendominasinya varian delta ini, Indonesia harus bersiap dengan melonjaknya angka covid sekitar pertengahan Juli 2021. Vaksinasi saja tidak bisa menjadi solusi perlu protokol kesehatan yang ketat untuk mengontrol perkembangan virus ini.               

"Ketika penyebaran covid-19 semakin tidak terkendali, maka potensi mutasi akhirnya akan melahirkan varian baru yang merugikan masyarakat. Pada negara-negara yang menghasilkan varian mutase baru ini, umumnya sangat tidak terkendali," ujar Dicky kepada DW Indonesia. Karena melonjaknya virus covid-19 di Indonesia di khawatirkan adanya mutasi baru dari virus ini yang berasal dari Indonesia. 

Cara untuk mencegah munculnya varian baru yang lebih ganas adalah dengan menghambat penyebarannya. Dan setiap orang yang melakukan perjalanan antarkota atau provinsi melaksanakan isolasi mandiri untuk memastikan mereka tidak tertular selama perjalanan.

Zubair Djoerban menyatakan ada yang mengkhawatirkan dari penanganan covid-19 di Tanah Air. Tingkat penularan di Indonesia tergolong sangat tinggi karena tes di Indonesia tergolong rendah, namun ditemukan banyak kasus positif covid-19.

 Menurut zubair banyak kasus meninggal karena isoman (isolasi mandiri) yang dilakukan kurang tepat penanganannya dan juga bisa jadi seharusnya dirawat secara intensif di rumah sakit. Zubair juga mengatakan untuk memusatkan isoman sehingga bisa terpantau oleh tenaga medis. Kita semua berharap covid ini segera cepat menurun dan dunia bisa pulih kembali.

Referensi:

(1)(2)(3)(4)(5)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun