Laptop Merah Putih menjadi sebuah desas desus yang hangat di beberapa kalangan masyarakat termasuk pelajar yang akan mendapatkan laptop ini.
Menurut penuturan dirjen Kemendikbudristek, Nizam mengutarakan bahwa sejak tahun lalu beberapa perguruan tinggi sudah mengembangkan prototipe perangkat TIK untuk pendidikan. Hal ini terus dilakukan untuk mengembangkan produksi dalam negri.
Nilai anggaran untuk laptop merah putih mencapai 3,7 triliun untuk pengadaan 431,730 laptop. Jumlah yang sangat besar tersebut tentu sangat membuat banyak pelajar berharap banyak kepada pemerintah.Â
Sayangnya, walaupun laptop keluaran hasil riset perguruan tinggi bergengsi di Indonesia, laptop merah putih masih memiliki banyak kekurangan.
Seperti tempat penyimpanan yang kurang besar, juga beberapa aplikasi yang tidak dapat diinstal karena keterbatasan sistem dan spesifikasi.
Untuk laptop Merah Putih yang bertipe Chromebook sendiri biasa dijual 6-7 juta, tapi pemerintah malah memberi kisaran 10 juta untuk laptop ini.
Pelajar yang masih kesulitan karena pandemi ini pun dibuat bingung karena kabar yang beredar ini. Apakah pemerintah benar-benar serius tentang laptop tersebut atau hanya angin lalu?Â
Para pelajar hanya mampu menunggu dengan baik.